Network
DETAKSUMUT.ID – Senat dan anggota Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN SU) mengadakan Rapat di ruang Sidang Biro Rektor UIN SU pada 26 Desember 2018 lalu terkait perencanaan Pengadaan Ma’had Jami’ah (Asrama Beasiswa) berdasarkan perintah Menteri Agama dan Instruksi Direktur Jenderal Pendidikan Islam Republik Indonesia bahwa seluruh Universitas Negeri Se Indonesia pada tahun 2020 harus memiliki Ma’had Jami’ah
Rapat senat yang dipimpin dan ditanda tangani oleh Prof M Hatta memutuskan meminta PT Fasbiru untuk menyiapkan Ma’had Jami’ah yang bekerjasama dengan Pegawai dan Dosen UIN SU dalam bentuk Mazonet meminta PT Fasbiru untuk menyiapkan dana Pembangunan Ma’had Jamiah secara keseluruhan dan menjalin kontrak kerjasama dengan PT Fasbiru untuk membangun dan mengelola Ma’had Jami’ah UIN SU dengan durasi waktu selama 20 Tahun Perjanjian ini tidak berlaku surut, sehingga tetap mengikat bagi kedua belah pihak termasuk pergantian masa kepemimpinan hingga berakhirnya masa perjanjian.
Baca Juga: Ma’had UIN SU Mangkrak, ini kata Sekjen Kemenag RI
Tim detaksumut.id melakukan konfirmasi kepada Prof. M Hatta yang memimpin rapat senat memutuskan PT Fasbiru pelaksana Ma'had tuntungan dan siapa yg merekom PT Fasbiru ? hingga senat memutuskannya.
“Seingat saya tidak pernah ada agenda rapat senat pada waktu saya menjabat Ketua Senat UINSU, membicarakan masalah ma'had itu apalagi merekom PT Fasbiru," ujarnya pada Senin, 14 Agustus 2023.
Kemudian tim detaksumut.id mengirimkan berita acara rapat rapat senat pengadaan Ma'had dan daftar hadir rapat tersebut kepada Prof. M Hatta untuk mengingatkan kembali rapat pada 26 Desember 2018 lalu.
“Barangkali perlu dilihat notulen rapatnya melalui Sekretaris Senat Pak Mardianto," tambahnya.
Selanjutnya tim detaksumut.id mencoba mengingatkan kembali prof, siapa yg menyebut nama PT Fasbiru sehingga rapat senat membuat sebuah keputusan ? tetapi tidak dibalasnya lagi. (Tim Detaksumut)
