Gempar Minta Polda Sumut Periksa Oknum Aparat yang Disebut Sempurna Dalam Berita Judi

- 2 Juli 2024, 22:01 WIB
Muhammad Mualimin SH MH
Muhammad Mualimin SH MH /Detak Sumut/Istimewa/

DETAKSUMUT.ID - Dewan Pers baru saja melakukan konferensi pers yang intinya meminta Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo bersama Kapolda Sumatera Utara membentuk tim investigasi untuk mengusut kebakaran rumah wartawan Sempurna Pasaribu di Kecamatan Kabanjahe, Kabupaten Karo, Sumatera Utara.

Akibatnya, 4 orang tewas yakni Sempurna Pasaribu (47), Elfrida Boru Ginting (48, istri Sempurna), Sudi Investasi Pasaribu (12, anak), dan Loin Situkur (cucu, 3 tahun).

Menanggapi hal itu, Ketua Umum DPP Gema Pengacara Ranggalawe (GEMPAR), Muhammad Mualimin SH MH, mengingatkan kepada publik pentingnya kerja-kerja jurnalistik dalam memberikan informasi yang benar tentang kenyataan hidup yang ada di masyarakat.

Baca Juga: KKJ Sumut Ungkapkan Fakta Tewasnya Wartawan di Karo Usai Beritakan Judi

Selain itu, jelas Advokat yang juga Direktur LAWAN Institute ini, pihaknya meminta Mabes Polri dan Polda Sumut untuk untuk memeriksa oknum aparat yang disebut korban dalam tulisannya yang diduga terkait dengan lapak judi yang disinyalir dioperasikan penguasa keamanan lokal setempat.

''Semua pihak, khususnya Polisi harus hormati dan menjamin tegaknya Pasal 4 UU Pers. Bahwa kemerdekaan pers adalah bagian penting hak asasi manusia. Masa hanya karena berita orang kehilangan nyawa?'' kata Muhammad Mualimin dalam keterangan persnya di Jakarta, Selasa, 2 Juli 2024.

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 1999 tentang Pers, ucap Ketua Advokat Pengawas Pemilu (AWASLU) ini, sudah menjamin wartawan dan insan media untuk bebas, merdeka, dalam melakukan kerja-kerja jurnalistik demi tercapainya saluran informasi publik yang benar, independen, dan akurat.

Baca Juga: Lawan Institute Desak Polisi Usut Tuntas Kebakaran Rumah Wartawan di Karo, Segera Umumkan ke Publik

''Untuk menulis berita yang benar, mengapa jurnalis di Indonesia merasa terancam? dimana letak kebebasan pers? Mengapa hanya untuk menulis terasa begitu berbahaya? Seperti inikah wajah republik yang susah payah didirikan oleh para pendiri bangsa? Lama lama ini kok seperti Meksiko,'' ujarnya.

Halaman:

Editor: Abdul Rahim Daulay


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah