'Alek Mandeh' di Kabupaten Sijunjung Meriah, Ini Kata Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumbar

- 13 November 2023, 17:06 WIB
Festival Budaya Matrilineal 'Alek Mandeh' tahun 2023 di Kabupaten Sijunjung.
Festival Budaya Matrilineal 'Alek Mandeh' tahun 2023 di Kabupaten Sijunjung. /Detaksumut/Dok. Istimewa /

DETAKSUMUT.ID - Festival Budaya Matrilineal 2023 'Alek Mandeh' di Kabupaten Sijunjung berlangsung meriah. Festival tersebut dibuka langsung secara resmi oleh Bupati Sijunjung, Benny Dwifa Yuswir pada Minggu 12 November 2023 di Tabek, Perkampungan Adat, Padang Ranah, Nagari Sijunjung, Kecamatan Sijunjung ditandai dengan pemukulan talempong.

Festival yang digelar Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) selama 3 hari, dimulai pada Minggu hingga Selasa tanggal 12-14 November 2023 ini terselenggara berkat kerjasama Direktorat Perfilman Musik dan Media, Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan, Kemendikbudristek RI yang menggandeng Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumbar, dan Pemerintah Daerah Kabupaten Sijunjung melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.

Baca Juga: Dibuka Bupati Sijunjung, Festival Budaya Matrilineal 2023 'Alek Mandeh' Meriah

Kepala Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah III Sumbar, Undri mengatakan, 'Alek Mandeh' adalah Festival Budaya Matrilineal yang mengangkat Perkampungan Adat Nagari Sijunjung sebagai suatu situs budaya dan Bakaua Adat sebagai situs pentingnya.

Kegiatan ini, katanya, merupakan salah satu rangkaian kegiatan Kenduri Swarnabhumi dan Galanggang Arang yang diadakan oleh Direktorat Perfilman, Musik dan Media dan Direktorat Pengembangan dan pemanfaatan Kebudayaan Kementrian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi.

Baca Juga: Bupati Sijunjung: Insentif Fiskal akan Dimanfaatkan Mewujudkan Program Penurunan Stunting 14 Persen di 2024

“Kenduri Swarnabhumi ada suatu proses kolektif dan kegiatan yang bertujuan untuk meningkatkan kesadaran masyarakat, tentang hubungan penting antara kebudayaan dengan pelestarian lingkungan , khususnya sungai, dan sebaliknya juga tentang pelestarian lingkungan yang lebih maju," katanya.

Undri juga menerangkan, bahwa gelanggang arang ini merupakan rangkaian perhelatan Budaya yang ditujukan untuk menggerakan ekosistem kebudayaan disepanjang Kawasan Warisan Tambang Budaya Ombilin Sawahlunto (WTBOSS) yang telah ditetapkan sebagai Budaya Dunia pada tahun 2019 yang lalu, kemudian Galanggang arang ini dihelat di 8 Kabupaten/Kota yang ada di Sumatera Barat, yang mana Kota penyangga WTBOSS yang terhubung melalui jalur kereta Api, dengan cita-cita untuk memelihara dan mengembangkan Warisan budaya Dunia ini.

Baca Juga: Pemkab Sijunjung Terima Penghargaan Insentif Fiskal dari Pemerintah Pusat

Halaman:

Editor: Fauzaki Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah