Penulis: Cak Imin Mendekat Ke Eks FPI Daripada PBNU, Apakah Ini Yang Dinamakan Koalisi Perubahan?

- 28 September 2023, 16:49 WIB
Capres dan Cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar bertemu Mohammad Rizieq Shihab .
Capres dan Cawapres Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar bertemu Mohammad Rizieq Shihab . /Detaksumut/Ist/

Baca Juga: BKKBN Sumut Bersama Anggota DPR RI Ajak Masyarakat Batu Bara Tekan Penurunan Stunting

Jadi jelas sekali, kata Nurul Azizah, pernyataan dari Gus Yahya, warga Nahdliyyin bebas menentukan pilihan politiknya. Siapapun termasuk dirinya yang nota bene tidak orang PKB dan tidak pula orang NasDem memiliki sikap netral.

"Yang menjadi pertanyaan, Cak Imin yang hadir di Petamburan dekat dengan MRS bisa jadi bumerang bagi PKB sendiri. Betapa tidak kedekatan Cak Imin dengan MRS akan terbaca oleh nitizen 62 yang mayoritas warga Nahdlatul Ulama (NU), Cak Imin dekat dengan mantan ketua eks FPI organisasi masyarakat (Ormas) yang secara kelembagaan FPI telah ditetapkan sebagai organisasi terlarang dan dibubarkan oleh pemerintah melalui Surat Keputusan Bersama (SKB) 6 Menteri Kementerian/Lembaga sejak 30 Desember 2020. Tentunya dari SKB tersebut berimbas pada segala aktivitas dan pengunaan atribut FPI dilarang," katanya.

Ia mengingatkan lagi alasan pembubaran FPI diantaranya isi anggaran dasar FPI dinyatakan bertentangan dengan pasal 2 Undang-undang Ormas. Keputusan Mendagri No. 01-00-00/010/D.III.4/VI/2014 tanggal 20 Juni 2014 tentang Surat Keterangan Terdaftar (SKT) FPI sebagai Ormas berlaku sampai 20 Juni 2019 dan FPI belum memperpanjang SKT. Tentunya pengurus dan/atau anggota FPI, maupun yang pernah bergabung dengan FPI, berdasarkan data saat pembubaran FPI, sebanyak 35 orang terlibat tindak pidana terorisme. Dari 35 orang ada 29 orang yang sudah dijatuhi pidana (sumber Kompas).

"Dari foto-foto yang beredar Rabu malam Cak Imin sebagai orang Nahdliyyin mesra dengan pimpinan eks FPI. Biarkan sajalah, kita tidak usah meradang. Cak Imin dan teman-teman yang tergabung dengan PKB punya kalkulasi sendiri. Biarlah mereka yang beropini untuk mensukseskan pilihan capres dan cawapresnya. Mereka yang tergabung dengan PKB tentu mendukung Anies dan Cak Imin. Kalau tidak mendukung otomatis ya keluar dari PKB," lanjutnya.

Ia menghimbau warga Nahdliyyin jangan terbawa emosi, santai saja. Orang-orang hebat di negeri ini tidak dilahirkan dari PKBnya Cak Imin atau NasDem. Mereka lahir dari PDIP yaitu Presiden RI ke 8 Ir.H Joko Widodo dan Ganjar Pranowo. Mereka berdua warga Nahdliyyin yang menjadi kader PDIP. Jadi sebagai warga Nahdliyyin jangan terkecoh dengan partai politik yang mengusungnya, tapi lihatlah tokohnya.

"Kalaupun ada orang atau kelompok tertentu yang tidak suka dengan pak Jokowi dan Pak Ganjar, beliau berdua akan tetap bersinar dan disenangi oleh warga Nahdliyyin yang tidak tergabung dengan partai politik manapun. Warga NU sangat netral dalam menentukan pilihan politiknya," ujarnya.

Baca Juga: Kabupaten Sijunjung Juara 1 Lomba Program Forikan Sumbar

Terakhir, ia menyebut pertemuan Anies Baswedan, MRS dan Cak Imin di Petamburan anggap saja pertemuan biasa, jangan dibesar-besarkan apalagi jadi diskusi yang tidak ada ujung pangkalnya. Warga NU harus punya pandangan siapapun yang akan mengurus negara dan NU sendiri maka mereka akan membawa keberkahan.

"Sedikit mengingatkan bahwa elit politik itu sukanya haha hihi dengan siapa saja, kalau ada masalah tinggal lobi-lobi, jangan sampai kita warga biasa terprovokasi yang awalnya teman, karena kena provokasi jadi berantem dengan teman sendiri karena beda pandangan politiknya. Tetap jaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia," tutupnya.

Halaman:

Editor: Fauzaki Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah