Halaqoh Gusdurian Minangkabau: Nahdlatul Ulama Adalah Penyeimbang Gerakan Politik Nasional

- 3 Oktober 2023, 18:07 WIB
Khairul Anwar.
Khairul Anwar. /Detaksumut/Fauzaki/

DETAKSUMUT.ID - Ketegangan politik menjelang pemilu 2024 semakin tajam, ini hampir terjadi pada kelompok-kelompok poltik yang aktif digelanggang politik nasional. Tidak luput juga dinamika politik ini terjadi di tubuh Nahdhatul Ulama (NU) Sejumlah aktivis, ormas dan beberapa kelompok itu saling berkomentar terkait politik dalam rangka pemilu serentak di tahun 2024.

Kondisi itupun mengundang salah satu tokoh muda nasional yang membidangi Halaqoh Gusdurian Minangkabau Khairul Anwar untuk angkat bicara bahwa sebagai masyarakat pecinta NU, harus bersama sama menyelamatkan organisasi terbesar didunia ini dari aktifitas politik yang diduga akan merugikan kepentingan NU di pentas politik Nasional dengan dalih apapun dan siapapun.

Baca Juga: GP Ansor Bela Menag Yaqut dari PKB, Sebut Politisi Baperan

"Saya harus angkat bicara dengan fenomena politik hari ini, karena kecintaan saya terhadap NU. Jangan sampai NU dirugikan oleh keinginan politik yang haus kekuasaan," terang tokoh yang akrab disapa Tan Rajo pada Selasa, 03 Oktober 2023.

Ditegaskan Tan Rajo bahwa sejatinya sebagai masyarakat dan kader NU harus mengembalikan semangat dan visi kebangsaan yang digagas oleh para pendiri dan tokoh NU untuk kepentingan bangsa bukan kekuasaan semata. Semua itu telah jelas dan sangat terang tertuang dalam hasil Mukttamar NU bahwa kembali ke khitah NU 1926.

"Saya dengan penuh keyakinan dan kesadaran bahwa NU merupakan milik dan harapan banyak kelompok, untuk itu harus bersama sama kita jaga dan pelihara cita cita keumatan NU itu demi tercapainya spirit perjuangan NU 1926 dengan memperkuat sendi sendi peradaban berbangsa dan bernegara," terangnya.

Dengan demikian, Tan Rajo sangat perihatin, jika ada tokoh poltik atau kelompok tertentu yang menjual nama NU diatas politik semata demi kepentingan pribadi dan golongannya. Alhasil ideologi keaswajaan NU tergadaikan dengan politik praktis dan pragmatis yang bisa mengikis semangat membangun peradaban dan kebangsaan yang selalu menjadi cita cita masyarakat NU dan harapan dunia. "Moga moga ini tidak terjadi," harap Tan Rajo.

Baca Juga: Tokoh Muda NU Ini Bela Menag Yaqut dari PKB: Positif dan Edukatif

"Sedih kita jika ada yang memaksakan diri untuk kepentingam pribadi dan golongan. Tidak mengkaji banyak hal, sekarang minyak dan air sudah bercampur baur saja, tak jelas ideologi kebangsaan yang mana yang mereka anut," sesalnya.

Halaman:

Editor: Fauzaki Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah