Network
DETAKSUMUT.ID - Lembaga Bantuan Hukum Keluarga Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (LBH KAHMI) Sumatera Utara menjadi kuasa hukum Annur Raja Napator Siregar selaku Anggota Panwascam Medan Barat yang dianiaya dan dikeroyok oleh 4 orang Timses Senator/Dewan Perwakilan Daerah Asal Sumut yang diduga bernama Bedikenita Sitepu Caleg DPD RI Dapil Sumatera Utara.
M. Taufik Umar Dani Harahap, SH selaku Sekretaris Bidang Hukum dan HAM MW KAHMI Sumut mengutuk keras, tindakan kekerasan tersebut sudah kelewatan batas sampai yang bersangkutan mengalami luka lebam di wajah dan sekujur tubuhnya.
"MW KAHMI Sumut melalui LBH KAHMI berkewajiban melindungi dan membela pengurus, anggota dan keluarga besar KAHMI sebagai tim kuasa hukum untuk korban pengeroyokan, 'Kami mengutuk tindak kekerasan yang di alami Raja Siregar', karena yang bersangkutan adalah bagian dari Anggota KAHMI Sumut dan Kader terbaik HMI , "tegas Taufik kepada Detaksumut, Hari Senin Pukul 20.00, di Kantor Sekretariat MW KAHMI Sumut, Medan pada Senin, 15 Januari 2024.
kemudian Taufik Umar Dani melanjutkan, LBH KAHMI Sumut meminta kepada pihak aparat Kepolisian untuk menindak tegas para pelaku dan mengadilinya sesuai hukum yang berlaku.
Baca Juga: Persiapkan Lokasi Pengeboran Sumur Migas, SKK Migas - EMP Gebang Limited Sosialisasi di Langkat
"Kami mendesak pihak Polisi untuk segera menangkap para pelaku kekerasan terhadap Raja Siregar dan menindak dengan tegas. Kasus ini akan kami awasi, dampingi dan kawal sampai tuntas serta sampai titik darah penghabisan, kami tidak peduli siapa orang yang ada di belakang atau dibalik para pelaku penganiayaan saudara kami, karena bagi kami perbuatan ini diduga disengaja dan hal ini sudah merusak pemilu sebagai agenda nasional, "tegasnya.
Baca Juga: Netizen Bertanya soal Honorer Tolak Pemkab Adakan SKTT, Nunuk Suryani Menjawab
Perlu diketahui, Annur Raja Napator Siregar adalah Kader HMI dari Komisariat FIB USU dan pernah menjadi pengurus HMI Cabang Medan periode 2014 - 2015 serta menjadi Pengurus Majelis Wilyah KAHMI Sumut sampai sekarang. (Fahmi Detaksumut)
