Network
DETAKSUMUT.ID - Pembangunan dan investasi seharusnya tidak hanya berorientasi pada ekonomi saja melainkan juga pada Rakyat. Pelaksanaan pembangunan dan investasi juga harus mempertimbangkan aspek manusianya, membuat warga negara atau rakyat merasa diperlakukan sebagai selayaknya manusia. Bukan seenaknya diusir dan digusur atas nama Pembangunan dan Investasi. Hal tersebut disampaikan langsung oleh Sekjend Boemipoetera, Abdullah Rasyid pada Selasa, 12 September 2023.
Sekjend Boemipoetera tersebut mengutuk keras tindakan refresif, intimidasi dan kekerasan yang dilakukan oleh tim gabungan terhadap masyarakat Pulau Rempang dan Galang, yang terjadi pada 7 dan 8 September 2023.
Baca Juga: Penulis Buku Ini Nilai Tokoh-tokoh NU Layak Jadi Cawapres, Siapakah Figur Terkuat ?
"Aksi refresif hingga kekerasan tersebut membuat masyarakat banyak yang mengalami cedera, trauma hingga kerugian materil. Kekerasan dan tindakan refresif yang dilakukan tanpa pandang bulu, bahkan banyak menyasar anak-anak sekolah," ujarnya yang juga penggagas gerakan #banggaMedan tersebut
Ia menjelaskan tidak ada warga atau rakyat yang anti pembangunan dan investasi, tetapi harus dilakukan dengan cara bijak. Pembangunan dan pembaharuan yang dilakukan tidak selalu harus merugikan rakyat dalam hal ini masyarakat Melayu. Sebelum pembangunan dan investasi dijalankan harus ada perencanaan yang win win solution.
"Kami akan terus meneriakkan dan ikut memperjuangkan hak-hak rakyat Melayu dan kami juga meminta agar sementara kegiatan pembangunan pabrik dihentikan, sampai tercapai kesepakatan diantara para pihak," tutupnya.
