Gema Baca Nilai Ucapan Ferdinand Hutahean Seperti Orang Yang Sedang Terkena Depresi Berat

- 26 Juli 2023, 03:07 WIB
Sangkot Simanjuntak.
Sangkot Simanjuntak. /Detaksumut/Fahmi/

DETAKSUMUT.ID - Gerakan Mahasiswa Membaca (Gema Baca) Sumatera Utara nilai pernyataan yang diutarakan oleh Ferdinand Hutahean seperti orang yang menyandang predikat orang yang sedang depresi.

Karena baru baru ini, masyarakat Sumatera Utara dihebohkan dengan pernyataan Ferdinand Hutahean yang menyebutkan tentang Gubernur Sumut dengan kata “Bodoh” pada 22 April 2023 lalu. Hal itu pun menuai polemik serta komentar dari banyak kalangan.

Ketua Gerakan Masyarakat Membaca (Gema-Baca), Sangkot Simanjuntak menilai ucapan Ferdinand hanya sekedar cari sensasi saja.

"Kalau orang mendengar nama Ferdinand Hutahean, yang terpikir dikepala saya, cari sensasi, nyiyir, kutu loncat, hanya membuat kegaduhan, tidak memiliki pendirian, dan tidak memiliki prestasi yang bisa untuk dibanggakan, serta bisa jadi dia Ferdinan itu mungkin sedang depresi," tutur Sangkot dengan senyuman khasnya pada Selasa, 25 Juli 2023.

Selanjutnya, Sangkot juga menambahkan tentang pemberitaan media tentang Ferdinand hanya itu-itu saja dan tak bermanfaat.

“Kita selama ini membaca diberbagai media, taunya Ferdinand itu-itu aja, hanya bisa cari sensasi dan membuat kegaduhan, nol prestasi. Ucapan Ferdinand sebut Gubernur Sumut Bodoh tidak berdasar, menurut saya lagi, lebih banyak Mudhoratnya ketimbang kebaikannya. Padahal Gubernur Sumatera Utara berupaya untuk melindungi rakyatnya dari bahaya begal yang telah meresahkan masyarakat, dengan memberdayakan Satpol PP," tegasnya.

Ia pun meyakini publik bisa menilai sendiri tentang ucapan Ferdinand Hutahean tersebut.

“Sudahlah, biarkan publik yang menilai tentang si Ferdinand Hutahean itu, anggap saja ucapannya seperti angin berlalu, mungkin dia lagi stress dan depresi. Kami percaya ucapan Ferdinand tersebut tidak membawa pengaruh untuk Sumatera Utara, kami yakini di bawah kepemimpinan Bapak Edy Rahmayadi akan terus memberikan yang terbaik untuk kenyamanan dan kesejateraan masyarakat Sumatera Utara," pungkasnya.

Terakhir, katanya perlu untuk diketahui bahwa pernyataan Ferdinand tak berpengaruh untuk warga Sumut, karena masyarakat juga tahu bagaimana hari ini para pimpinan daerah terbukti nyata kerjanya. Salah satu contohnya bersama mencari jalan keluar untuk meminimalisir tindak kriminal begal agar dapat diatasi serta di lumpuhkan. (Fahmi Detaksumut)

Editor: Fauzaki Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah