Pengamat : Belum Sepekan Terbentuk, Cak Imin Isyaratkan Gembosi Koalisi Indonesia Maju

- 30 Agustus 2023, 14:10 WIB
(Kiri-kanan) Zulkifli Hasan, Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar.
(Kiri-kanan) Zulkifli Hasan, Airlangga Hartarto, Prabowo Subianto dan Muhaimin Iskandar. /Instagram/@cakiminow/

DETAKSUMUT.ID - Pengamat Politik dan Sosial, Heru Subagia menyebut dinamika politik nasional jelang kontestasi Pemilu 2024 semakin liar dan sulit diprediksi. Banyak skenario dan proyeksi yang sedang diambil dan juga dijalankan oleh elite politik untuk mewujudkan cita -cita Politiknya memperoleh kekuasaan di legislatif dan eksekutif. Isu saat ini sedang dijalankan elite politik berkaitan perjodohan politik khususnya berkaitan pencapresan dan membangun koalisi politik.

Menurutnya, tokoh nasional yang banyak dibicarakan saat ini berikatan sosok, kiprah dan peluang dalam merebut posisi calon wakil presiden.

"Saat ini terdapat banyak tokoh yang berpeluang untuk menjadi calon wakil presiden. Diantaranya ada Muhaimin Iskandar, Erich Thohir, Sandiaga Uno dan bahkan Gibran Rakabuming Raka juga santer terdengar," ucapnya pada Rabu, 30 Agustus 2023.

Baca Juga: Drawing Liga Champions Nanti Malam, AC Milan Berpotensi Masuk Grub Neraka

Kata Heru, calon wakil presiden yang cukup produktif kontroversial adalah Muhaimin Iskandar yang juga menjabat sebagai Ketua Umum PKB. Cak Imin dalam acara HUT PAN Ke-25 di Jakarta kaget dan merasa tidak dilibatkan pemberian nama Koalisi Baru yang ide dan gagasannya harusnya melibatkan 4 partai calon anggota Koalisi Indonesia Baru.

"Cak Imin juga masih belum final untuk menyetujui urusan bergabung dan nama koalisi baru tersebut. Menurutnya, harus dikomunikasikan dalam internal partainya. Mungkin ini yang menjadi tanda isyarat politik jika cak Imin belum setuju dan menggugat ide dan gagasan Koalisi Indonesia Maju," kata Heru.

Heru Menilai adanya sinyal jika PKB mundur dari koalisi yang baru saja dibentuk dan diumumkan di acara Ultah PAN Ke-25 menjadi shock politik Isyarat Muhaimin Iskandar yang konon "Ngebet" banget menjadi wakil presiden Pranowo Subianto dengan sendirinya gugur untuk menjadi calon kandidat cawapres dari Koalisi Indonesia Bersatu.

"Konsekuensinya Cak Imin harus mencari partai atau koalisi partai lain yang menampung ambisinya sebagai calon presiden," ujar Heru.

Menurut Cak Imin, lanjut Heru, harusnya wakil Prabowo Subianto jatuh pada dirinya. PKB bersama Gerindra awalnya membentuk Koalisi Indonesia Raya (KIR). Dalam kesepakatan awal sudah ditentukan Capresnya adalah Prabowo Subianto, dan Cak Imin sendiri belum mendapatkan tiket cawapres.

"Dengan terbentuknya Koalisi Indonesia Maju (KIM) yang terdiri dari Golkar, PAN, Gerindra dan PKB otomatis peluang Cak Imin akan semakin terhempas oleh calon cawapres dari partai tergabung seperti Airlangga Hartarto dari Golkar dan Erich Thohir dari PAN," kata Heru.

Kata Heru, kemungkinan juga ada penambahan calon cawapres baru yakni Putra Sulung Presiden Jokowi Gibran Rakabuming Raka akan mempunyai peluang manggung juga. Kesempatan Gibran Rakabuming Raka mengajukan sebagai cawapres sedang menunggu gugatan pembatasan umur calon presiden dan wakilnya.

"Peluang Gibran Rakabuming Raka sangat tinggi karena ruang lingkup kerja dan pengaruh politik dari bapaknya yakni Jokowi. Diduga juga jika Koalisi Indonesia Maju ada keterkaitan dan komitmen politik dengan Jokowi. Maklum juga 3 ketua partai dalam koalisi tersebut adalah para menteri pembantu Presiden Joko Widodo," ujar Heru.

Dengan adanya peta yang sangat sengit bertarung menuju kursi Cawapresnya Prabowo Subianto, kata Heru, kemungkinan besar Cak Imin kecil untuk bisa diambil dan diputuskan menjadi pendamping Prabowo Subianto dalam kontestasi Pilpres 2024. Justru Gibran Rakabuming Raka yang akan menjadi kuda hitam pendamping Prabowo Subianto.

"Wajar saja Cak Imin selalu membuat manuver politik untuk hengkang dari Gerindra dan saat ini juga belum sepenuhnya mendukung dan bergabung dalam Koalisi Indonesia Maju," kata Heru.

Baca Juga: Fuji Utami Raih Banyak Cuan di Shopee Live, Jual Lebih dari 3.000 Produk

Kata Heru, akrobatik politik Cak Imin yang belum total menunjukkan keseriusan bergabung Koalisi Indonesia Baru. Indikasi ini akan menjadi ancaman yang serius bagi komitmen awal untuk pendirian Poros Baru Koalisi Indonesia Baru. Akan menjadi pukulan telak bagi PAN dan Golkar yang baru saja merapatkan dukungannya pencapresan Prabowo Subianto.

"Bagaimana kelanjutan nasib Koalisi Indonesia Baru jika tampa PKB ? Akankah berlanjut atau bubar lagi ditengah jalan ?," tutup Heru.

Editor: Fauzaki Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah