Guru Honorer di Langkat Cabuli 15 Murid, Pakar Konseling Berikan Saran untuk APH dan Pemerintah

- 13 Oktober 2023, 15:06 WIB
Guru Honorer Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat Sumatera Utara menjadi pelaku pencabulan
Guru Honorer Sekolah Dasar (SD) di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat Sumatera Utara menjadi pelaku pencabulan /Detaksumut/Dok. Istimewa /

DETAKSUMUT.ID - Salah seorang Guru olahraga honorer berinisial JP (27) mencabuli 15 siswa-siswi di Kecamatan Tanjung Pura Kabupaten Langkat, 11 Laki-laki dan 4 perempuan. Para orang tua tak terima anaknya dicabuli melaporkan ke Polres Langkar.  Polsek Tanjung Pura menangkap JP. Lalu, JP diserahkan ke Polres Langkat, Senin, 9 Oktober 2023.

Pakar Bimbingan Konseling Dr Ahmad Syarqawi MPd miris mendengar informasi yang sangat menyayat hati. Dia menekankan memang seharusnya guru menjadi pelindung bagi peserta didiknya, bukan malah menjadi pemangsa yang siap menerkam secara bringas tanpa mengenal tempat dan waktu. Oleh sebab itu, aparat penegak hukum (APH) untuk menindaktegas terduga pelaku.

“Oknum guru yang seperti ini wajib ditindak tegas secara hukum yang berlaku di Indonesia. Kasus yang hampir serupa sudah marak terjadi di Indonesia dan sepertinya ada yang harus diperbaiki dari rutinitas dan aktivitas keseharian guru selama berada di sekolah atau di luar sekolah,” kata Dosen Universitas Islam Negeri Sumatera Utara (UIN Sumut) Medan itu saat dimintai tanggapan Detaksumut.id, Jumat, 13 Oktober 2023.

Baca Juga: Guru SD di Langkat Cabuli 10 Siswi, Begini Kronologinya

Seharusnya, kata Syarqawi, guru di sekolah memberikan berbagai ilmu pengetahuan, memberikan contoh perilaku yang baik, ramah tamah dan menampilkan suasana yang selalu ceria.

“Namun, bertolak belakang dengan fakta yang terjadi, seperti kasus di Kabupaten Langkat pada akhir-akhir ini. Kejadian ini membuat masyarakat dan para pemerhati pendidikan (terutama akademisi bimbingan dan konseling) merasa terkejut,” kata Syarqawi.

Lanjut pria berusia 33 tahun itu, semboyan pendidikan yang pernah disampaikan oleh Ki Hajar Dewantara tentang “Ing ngarso sung tulodo, ing madya mangun karso, tut wuri handayani” telah pudar dari dunia pendidikan, sehingga guru tidak menyadari peran dan fungsinya sebagai salah satu tenaga pendidik di sekolah. Akibatnya contoh dan perilaku yang tidak baik secara terang-terangan dilakukan tanpa melihat dampak dan akibat dari ulahnya.

Segelumit kejadian ini, ungkapnya, menjadi salah satu potret pendidikan kita yang sarat dengan problematika dan membutuhkan sentuhan dingin dari para akademisi dan pemerintah. Oleh karena itu, sarannya, peran bimbingan dan konseling, psikologi dan kajian lainnya sangat dibutuhkan untuk menemukan berbagai penyelesaian terhadap problematika yang sedang terjadi di sekolah. Disarankan pemerintah mengundang akademisi yang ahli di bidang bimbingan konseling.

Baca Juga: Kabar Oknum Pejabat di Langkat Dipanggil, Pakar: KPK Berikan Penjelasan agar Tidak Menimbulkan Opini Negatif

Halaman:

Editor: Abdul Rahim Daulay


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah