DETAKSUMUT.ID - Buku Pendidikan Agama Islam (PAI) disampul bukunya terlihat gambar ilustrasi wanita tidak menutup aurat untuk SMA dan SMK Kurikulum Merdeka Belajar kelas XII. Buku tersebut didominasi simbol-simbol agama lain. Guru Pendidikan Agama Islam (PAI) sedang hangat memperbincangkan buku itu.
"Hal tersebut menjadi tanda tanya publik, mengapa yang semestinya moderasi itu menerapkan nilai moderasi seperti prioritas, adil, menghargai, mengapa justru dijadikan alat mencampur adukkan simbol-simbol agama lain dalam mata pelajaran PAI," kata Ketua Dewan Pimpiman Wilayah Asosiasi Guru Pendidikan Agama Islam Indonesia Sumatera Utara (DPW AGPAII Sumut) kepada wartawan, Jumat, 9 September 2023.
Menurut Praktisi Pendidikan Mata Pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI), ini tidak proporsional dan tidak pada tempatnya, semestinya itu ditempatkan pada mata pelajaran PPKN.
Taufik menduga fenomena ini memperkuat ada ‘kekuatan besar’ diluar eksekutif untuk melakukan misi-misi yang berupaya ke arah untuk bisa menganggap semua agama sama dan arahnya bisa mejadi melemahkan akidah peserta didik. Lanjutnya, sangat membahayakan keyakinan anak-anak PAI.
Taufik yang juga berpropesi sebagai Dosen itu menduga kekuatan luar ada sejak upaya-upaya mau membubarkan BSNP (Badan Standar Nasional Pendidikan), sudah sudah mencium aroma politik tersebut.
Persoalan fenomena 'mensikretisme' melalui konten dan buku selalu gagal dan sekarang masuk melalui simbol. Usaha melalui simbol saya amati ada sejak 2019, upaya memasukkan ilustrasi dan gambar-gambar yang tidak sesuai dengan etika dan prinsip Islam.
Baca Juga: KAHMI Kultural Gelar Bedah Buku Merahnya Ajaran Bung Karno Bersama Penulisnya di Kota Padang
"Ini pastilah gerakan-gerakan dari luar dan biaya yang tidak kecil melalui kanal-kanal bantuan, namun ketika itu masih bisa diminimalisir," tambahnya.