Network
DETAKSUMUT - Pemerintah Kota Pematangsiantar melalui Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) melakukan razia pekat (Penyakit Masyarakat) bersama bagian Hukum setdako Pematangsiantar, DenPom I/I Pematangsiantar, Polres Pematangsiantar, dan Dinas Sosial, P3A Pematangsiantar, pada Sabtu, 23 Maret 2024.
Sebelum melakukan kegiatan, Satpol PP Pematangsiantar beserta personil lintas instansi melakukan apel persiapan di Mako Satpol PP Pematangsiantar.
Adapun Razia Pekat kali ini adalah terkait tentang ketentuan operasional usaha kepariwisataan (THM, Griya Pijat, dan Karaoke Keluarga) Selama bulan suci ramadhan 1445H/2024M di kota Pematangsiantar.
Dalam rangka pelaksanaan ketertiban dan ketentraman umum selama bulan suci ramadhan tahun 1445H/ 2024M serta menjaga toleransi antar umat beragama dan menghormati pelaksanaan ibadah umat muslim.
Razia Pekat tersebut di Pimpin oleh Kasatpol PP Pariaman Silaen serta Kabid Penegakan Perda Rahmad Afandi Siregar, SH sebagai Ketua Pelaksanaan Razia, yang mengungkapkan telah melaksanakan Razia sesuai Surat Edaran Wali Kota Pematangsiantar pada Bulan Suci Ramadhan 1445H.
Usai melakukan razia pekat, Kabid Penegakan Perda Rahmad Afandi Siregar, SH menjelaskan bahwa telah terjaring 3 Pasangan yang bukan Pasangan Suami istri (Pasutri) dilokasi berbeda.
“Dimana 2 terjaring di 2 lokasi Hotel Sikar yang berada di Jalan Viyata Yudha dan Hotel Flora In serta 1 pasangan di lokasi Kos Impian Jalan AMD,” ungkapnya.
“Akan dilakukan pembinaan, dikarenakan mereka menyadari akan kesalahan mereka serta atas perbuatannya yang bukan Suami istri didalam satu kamar dengan tidak dilengkapi Surat Nikah atau Surat Pencatatan Sipil dan baru pertama mereka terjaring dalam Razia Pekat, kita juga hubungi keluarga bersangkutan,” ujarnya.
