Pelindung Hutan Mangrove di Langkat Ditangkap, Aktivis Lingkungan: Kapolri Harus Turun Mengungkap Siapa Dalang

- 10 Mei 2024, 15:44 WIB
Pelindung Hutan Mangrove di Langkat Ditangkap, Aktivis Lingkungan: Kapolri Harus Turun Mengungkap Siapa Dalang
Pelindung Hutan Mangrove di Langkat Ditangkap, Aktivis Lingkungan: Kapolri Harus Turun Mengungkap Siapa Dalang /

DETAKSUMUT.ID - Direktur Yayasan Srikandi Lestari Sumiati Surbakti yang juga aktivis lingkungan mengecam dan mengutuk terhadap pelaku perusakan hutan mangrove dan nipah yang sangat luas di Desa Kwala Langkat, Kecamatan Tanjung Pura, Kabupaten Langkat. Mimi sapaan akrab Sumiati Surbakti menilai aparat penegak hukum (APH) gagal menyelamatkan hutan mangrove di desa ini.

Warga negara di lindungi Undang-Undang untuk menjaga dan melindungi kawasan hutan. Namun, hutan di sana terus dirusak oleh mafia dan terjadi pembiaran secara terus menerus.

Anehnya, masyarakat yang berjuang melindungi hutan malah diduga dikriminalisasi. "Kita memiliki payung hukum untuk melindungi. Lagi lagi perusakan hutan dilakukan pembiaran. Bahkan masyarakat yang melindungi hutan lindung diduga dikriminalisasi," kata Mimi saat meninjau hutan lindung bersama, masyarakat, Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Medan, Komisi untuk Orang Hilang dan Korban Tindak Kekerasan (KontraS) Sumut, Minggu, 5 Mei 2024.

Baca Juga: Masa Penahanan Sang Pelindung Hutan Mangrove di Langkat Diperpanjang

Ilham Mahmudi ditangkap terkait dugaan perusakan barak atau rumah di kawasan hutan lindung. Begitu cepat merespons Laporan Polisi (LP) BP itu ditindaklanjuti, sayangnya terduga pelaku perusakan hutan yang dilaporkan masyarakat tak kunjung ditangkap.

"Yang menjadi pertanyaannya, siapa sebenar penjahatnya, siapa pelindungnya. Apakah masyarakat yang menjadi penjahat yang ditangkap atau yang menangkap? Itu menjadi pertanyaan besar yang harus dijawab oleh Polisi. Saya sebagai aktivis lingkungan dari Yayasan Srikandi Lestari mengecam dan mengutuk keras," tegas Mimi.

Di suatu sisi, ujarnya, saat ini kita dalam situasi pemanasan global dan krisis iklim yang luar biasa. Presiden tengah gencarnya mencanangkan perihal pelestarian dan penanaman mangrove. Namun mafia bersama anteknya malah menghabisi hutan mangrove yang diperikarakan ratusan hektar yang akan dialih fungsikan ke kebun sawit.

"Itu sebuah kerja yang tidak nyambung antara yang dipusat dan daerah," sindirnya.

Lalu, dalam hal ini, Dia juga mempertanyakaan
apa kerja kinerja Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM). "Apa fungsinya, taunya menanam mangrove, jika lahannya di alih fungsikan, dimana menanamnya. Tidak mungkin menanam di awan, pasti tidak hidup," kata Mimi.

Lanjutnya menjelaskan, karena kita sedang melindungi paru-paru dunia, kita sendiri yang sebenarnya menolak bencana, ini malah di depan kita mengundang bencana, itu yang kita lihat, sudah tidak betul ini.

Halaman:

Editor: M Roni


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah