Network
DETAKSUMUT.ID - Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA bersama Pj Gubsu yang diwakili Staf Ahli Ir Muhammad Armand Efendi Pohan beserta Kakanwil Kemenkumham Sumut Jahari Sitepu dan Para Wali Kota se-Sumut menghadiri kegiatan penyerahan penghargaan kabupaten/kota peduli HAM Tahun 2022. Kegiatan berlokasi di Aula Soepomo lt 5, Kanwil Kemenkumham Sumut jl Putri Hijau No 4, Medan.
Pj Gubsu Hassanudin yang diwakili Staf Ahli Ir Muhammad Armand Efendi Pohan sangat mengapresiasi penyerahan penghargaan Kabupaten Kota yang peduli terhadap Hak Asasi Manusia (KKP HAM) Tahun 2022.
“Hak Asasi Manusia adalah hak-hak yang dimiliki seseorang sejak berada didalam kandungan, untuk itu kami berkeyakinan bahwa penegakan dan kebebasan HAM adalah hal yang telah diatur didalam konstitusi. Karna kita menginginkan nilai-nilai kemanusiaan menjadi landasan dalam menjalankan Pemerintahan di masyarakat,” ungkapnya.
Kita sebagai Pemerintah, lanjut Pj Gubsu yang diwakili, wajib menjamin hak masyarakat.
“Hal tersebut tercermin dalam pelayanan di setiap bidang, baik di Pendidikan, Kesehatan, Kependudukan, Kepemudaan, serta Sosial Budaya. Hal itu juga dalam kebebasan memeluk agama dan keyakinan,” tuturnya.
Pj Gubsu Hassanudin yang diwakili Staf Ahli mengatakan untuk memenuhi hak-hak masyarakat, tentunya ada kekurangan dan kelebihan di setiap bidang.
“Untuk itu dari waktu ke waktu, dan terus menerus, kita lakukan pemantauan dan evaluasi,” sebutnya.
Melalui Penghargaan Kabupaten Kota Peduli HAM Tahun 2022, lanjutnya, bertujuan untuk memberikan motivasi kepada Pemerintah untuk memenuhi seluruh kriteria-kriteria HAM.
Selain itu, juga untuk mengukur hasil kinerja Pemerintah Kabupaten/Kota dalam mewujudkan HAM. Hal ini juga sebagai pemicu dan pemacu agar seluruh kabupaten/kota dapat menerapkan dan mengimplementasikan.
Kemudian, Kakanwil Kemenkumham Sumut Jahari Sitepu mengungkapkan bahwa penyerahan penghargaan KKP HAM Tahun 2022 ini merupakan rangkaian kegiatan dari peringatan Hari HAM Sedunia yang mengusung tema,” Harmoni dalam Keberagaman”.
