Sumut Deflasi saat Harga Beras dan Cabai Merah Naik, Harga Telur Ayam Turun Lagi

- 2 September 2023, 10:55 WIB
Pedagang  menjual cabai dan tomat
Pedagang menjual cabai dan tomat /Detaksumut/Ist/

DETAKSUMUT.ID - Harga telur ayam belakangan ini mengalami penurunan dalam sepekan terakhir. Mengacu kepada Penerapan Aplikasi Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS), dalam sepekan terakhir harga telur mengalami penurunan di sejumlah kota di Sumatera Utara (Sumut) seperti Kota Medan, Pematang Siantar dan Padang Sidempuan.

"Dalam sepekan ini harga telur ayam turun 4.2% di kota Medan, di Padang Sidempuan Anjlok 5.3% dan di Pematang Siantar anjlok 7.4%," jelas Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Jumat, 1 September 2023.

Dikatakan Benjamin, di level peternak harga telur ayam anjlok dalam rentang Rp 80 hingga Rp 100 per butirnya dalam sepekan terakhir.

Baca Juga: Harga Beras di Gunung Sitoli Naik, Tekanan Bulog Sangat Diharapkan

"Penurunan harga telur ayam tersebut justru terjadi saat harga pakan mengalami kenaikan. Harga pakan dari pecahan padi (dhedheug) mengalami kenaikan saat harga beras naik seperti saat ini. Sementara itu, harga jagung juga masih bertahan mahal di level 5.900 per Kg," kata Benjamin.

Hal demikian juga kata Benjamin, penurunan harga telur ayam ini masih belum terjawab sejauh ini. Namun saya menilai penurunan ini dikarenakan demand atau permintaan yang mengalami penurunan.

"Di tengah situasi sekarang ini, peternak yang saya observasi mengharapkan adanya pembelian pemerintah, seperti yang pernah dilakukan saat pemerintah menggelontorkan bansos bantuan pangan agar demand membaik dan harga telur ayam bisa pulih," ujarnya.

Baca Juga: Pengamat Ekonomi :  Data Beras Sumut Butuh yang Valid, Guna Menghasilkan Solusi Harga Beras

Dikatakan Benjamin mengatakan peternak telur ayam ini memiliki resiko yang besar saat harga jual telur dalam tren menurun. Terlebih jika penurunan harga telur ayam berlangsung untuk waktu yang cukup lama.

"Berbeda dengan peternak ayam broiler, dimana saat terjadi penurunan maka kerugian peternak akan dikalkulasikan ulang untuk dijadikan acuan beternak selanjutnya," kata Benjamin.

Berbeda dengan peternak ayam petelur, lanjutnya, harga bibit indukan ayam petelur (pullet) yang mencapai 80 ribu per ekor, tentunya membutuhkan waktu yang lebih lama agar BEP (balik modal).

Baca Juga: Pengamat Prediksi Harga Daging Ayam dan Cabai Bakal Naik

"Sehingga saat kondisi harga telur ayam yang anjlok, campur tangan pemerintah dalam mendongkrak demand atau permintaan sangat diharapkan oleh para peternak," ujarnya.

Sementara itu, lanjut Benjamim, diluar perkiraan Sumut justru merealisasikan deflasi pada bulan agustus 2023. Harga beras dan cabai memang terpantau menjadi pemicu inflasi selama Agustus.

"Namun penurunan harga daging ayam, ikan dencis dan bawang merah serta komoditas buah-buahan justru memicu terjadinya deflasi, yang pada akhirnya menciptakan deflasi secara bulanan di wilayah Sumut," kata Benjamin.

Baca Juga: Pengaruh Cuaca, Harga Cabe Merah dan Daging Ayam Naik di Kota Medan

Ralisasi deflasi di bulan Agustus 2023 secara bulanan sebesar 0.07% di Sumut, tentunya menjadi kabar menggembirakan. Dan memutarbalikan kekuatiran akan inflasi, seiring dengan kenaikan harga beras selama bulan agustus ini.

"Saya awalnya sempat mengkuatirkan harga beras dan cabai merah yang naik tinggi akan menyumbang inflasi yang signifikan pada bulan agustus kemarin," kata Benjamin.

Editor: Abdul Rahim Daulay


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah