Pengamat Prediksi Harga Daging Ayam dan Cabai Bakal Naik

- 11 Agustus 2023, 19:47 WIB
Hargai Cabai di salah satu Pasar di Kota Medan beberapa waktu lalu
Hargai Cabai di salah satu Pasar di Kota Medan beberapa waktu lalu /DETAKSUMUT.ID/Istimewa/

DETAKSUMUT.ID - Bulan Muharam akan segera berakhir, dimana pada bulan ini sejumlah masyarakat khususnya masyarakat suku Jawa menghormatinya dengan tidak banyak mengadakan pesta.

"Pada umumnya seperti itu, dan setelah Bulan Muharam ini terlewati maka hajatan masyarakat akan kembali mengalami pemulihan. Sehingga diharapkan konsumsi untuk sejumlah bahan pangan juga kembali mengalami pemulihan," kata Pengamat Ekonomi Gunawan Benjamin di Medan, Sumatera Utara, Jumat, 11 Agustus 2023.

Benjamin menjelaskan harga daging ayam yang sempat turun diproyeksikan akan kembali naik. Sejauh ini, di sejumlah pasar tradisional di kota Medan ditransaksikan di kisaran 26 hingga 28 ribu per Kg.

"Dan jelang tutup bulan ini nanti, harga daging ayam berpotensi ditransaksikan dalam rentang 28 hingga 33 ribu per Kg nya. Penurunan harga daging ayam sebelumnya dikarenakan penurunan konsumsi, serta adanya peningkatan pasokan ayam indukan saat harga ayam di atas 35 ribu per Kg nya," imbuhnya.

Namun, kata Benjamin, penurunan harga daging ayam sejak bulan kemarin telah membuat peternak mengurangi pasokannya. Dimana besaran indeks produksi daging ayam di akhir bulan Juli kemarin yang kembali berada di kisaran level 100. Benjamin berkesimpulan harga daging ayam akan kembali mengalami peningkatan dalam rentang yang sedikit di atas harga saat ini.

"Selain harga daging ayam, harga cabai merah dan cabai rawit juga berpeluang untuk melanjutkan tren kenaikan. Pada dasarnya belakangan ini harga cabai sudah mengalami kenaikan dari 32 ribu di pekan lalu menjadi 40 hingga 45 ribu per Kg di pekan ini," jelasnya.

Sementara, lanjutnya, cabai rawit masih stabil di kisaran 32 ribuan per Kg. Demand atau permintaan pad adasarnya selama bulan Muharam bergerak mendatar. Namun dikarenakan pasokan yang sudah terganggu menjadi pendorong kenaikan harganya.

Benjamin menilai kenaikan harga cabai merah maupun rawit nantinya lebih dikarenakan pasokan yang sedikit terganggu akibat berkurangnya tanaman cabai petani. Penurunan tanaman cabai terjadi dikarenakan penurunan harga yang sempat terjadi sejak bulan Maret sebelumnya. Yang telah memicu terjadinya penurunan kemampuan finansial petani untuk kembali menanam tanaman cabai.

"Ditambah lagi ada musim kemarau yang turut merusak tanaman cabai itu sendiri. Dua kombinasi tersebut telah membuat indeks produksi tanaman cabai anjlok hingga kel level 93 pada bulan Juni kemarin. Yang berarti ada potensi harga cabai berpeluang naik di bulan September. Jadi harga cabai masih dalam tren naik dalam waktu dekat ini. Dan titik puncak harga cabai tertinggi berpeluang tercipta pada bulan September atau Oktober nantinya," kata Benjamin.

Halaman:

Editor: Abdul Rahim Daulay


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah