Beri Testimoni dalam Buku Kapoldasu, Pj Gubernur: Kepemimpinan Itu Ilmu dan Seni

- 3 Juni 2024, 22:15 WIB
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin turut andil dalam pembuatan buku Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumut dengan memberikan testimoni, bahwa kepemimpinan itu adalah ilmu dan seni.
Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin turut andil dalam pembuatan buku Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumut dengan memberikan testimoni, bahwa kepemimpinan itu adalah ilmu dan seni. /

DETAKSUMUT.ID - Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Utara (Sumut) Hassanudin turut andil dalam pembuatan buku Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) Sumut dengan memberikan testimoni, bahwa kepemimpinan itu adalah ilmu dan seni.

Dalam artian, seorang pemimpin bisa mempelajari ilmu dengan cara meniru dari berbagai literatur. Sementara seni adalah karakter yang dimiliki seorang pimpinan. Hassanudin juga menjelaskan bagaimana ia memimpin Provinsi Sumut sepanjang 9 bulan ini.

“Alhamdulillah, sejak sembilan bulan lalu, tepatnya 5 September 2023, saya dilantik menjadi Pj Gubernur Sumut, saya selalu melihat Sumut dalam angka. Saya menikmati harmoni keberagaman yang ada di Sumut, dengan melihat parameter pelaksanaan Pemilu, hari libur nasional, investasi, inflasi, ekonomi. Itulah yang menjadi indikator kita memberikan rasa aman dan nyaman untuk masyarakat,” katanya, saat menjawab pertanyaan jurnalis senior Farouk Arnaz di ruang kerja, Kantor Gubernur Sumut, Jalan Pangeran Diponegoro Nomor 30 Medan, Senin (3/6).

Turut hadir pada sesi wawancara saat itu, Asisten Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat yang juga Plt Kepala Dinas Kesehatan Sumut Basarin Yunus Tanjung, Kasatpol PP Sumut Mahfullah Pratama Daulay, dan Kepala Badan Kesbangpol Ardan Noor.

Pj Gubernur Sumut menyebut, selama ini Pemprov Sumut bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) selalu melakukan koordinasi, komunkasi, serta diskusi, yang menghasilkan sejumlah upaya agar Provinsi Sumut, selalu kondusif di segala bidang.

Salah satunya bagaimana menjaga kemanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas), beberapa waktu lalu yang diwarnai dengan maraknya aksi begal dan membuat masyarakat tidak nyaman dan aman. Kemudian pada pelaksanaan Pemilu, agar pesta demokrasi ini berjalan dengan lancar, maka dibutuhkan kerja sama yang tegabung dalam Forkopimda, serta peran masyarakat.

“Pelaksanaan Pemilihan Presiden di Provinsi Sumatera Utara bisa dikatakan kondusif. Tidak ada case (kasus) yang menonjol, semua bisa diselesaikan. Bisa dicek bagaimana faktanya, bisa dikatakan zero case. Kalaupun ada, bisa diselesaikan dengan cepat. Di Sumut ada namanya Pojok Pemilu, jadi kalau ada sesuatu, bisa langsung disesaikan,” ujarnya.

Hassanudin juga menyoroti masalah Narkoba. Sebab, Narkoba menjadi atensi bukan hanya untuk Provinsi Sumut, tapi juga untuk seluruh Indonesia. Bahkan, Narkoba sudah menjadi ancaman bagi generasi muda.

Untuk itulah, ia bersama jajaran OPD selalu melakukan upaya-upaya, baik secara preentif dan preventif.

“Kami selalu memberikan imbauan, bagi yang sudah Mengenal narkoba segera lupakan, tinggalkan, bagi yang baru tahu jangan coba-coba. Kita juga melakukan diskusi dengan BNN dengan memberikan peringatan sejak dini di sekolah-sekolah tentang bahaya narkoba,” katanya.

Halaman:

Editor: Ismail Marzuki


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah