Bersama Pj Gubsu, Wali Kota Siantar dr Susanti Hadiri Rakerda Program Bangga Kencana, Turunkan Stunting

- 25 Maret 2024, 14:11 WIB
Bersama Pj Gubsu, Wali Kota Siantar dr Susanti Hadiri Rakerda Program Bangga Kencana, Turunkan Stunting
Bersama Pj Gubsu, Wali Kota Siantar dr Susanti Hadiri Rakerda Program Bangga Kencana, Turunkan Stunting /

DETAKSUMUT.ID - Wali Kota Pematangsiantar dr Susanti Dewayani SpA bersama Penjabat Gubernur Sumatera Utara Hassanudin, membuka dengan pemukulan gong, di Hotel Santika Premiere Dyandra Medan, Jalan Kapten Maulana Lubis Nomor 7, Medan (25/3).

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprov Sumut) menargetkan prevalensi stunting di angka 14,5% tahun 2024. Mencapai hal tersebut Pemprov Sumut, salah satunya dengan mempertajam anggaran dan perbaikan serta data yang baik.

Pemprov Sumut berhasil menurunkan prevalensi stunting 2,2% di tahun 2023 menjadi 18,9% dengan berbagai intervensi yang dilakukan. Di tahun ini, Pemprov Sumut akan lebih mempertajam anggaran untuk penurunan angka stunting serta penggunaan teknologi untuk mendapat data yang akurat.

“Upaya penurunan prevalensi stunting kita berjalan dengan baik, kita akan terus tingkatkan dan tahun ini perlu penajaman anggaran dan juga evaluasi data, penggunaan teknologi untuk sistem data kita agar lebih baik,” kata Hassanudin usai membuka Rakerda Program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting.

Saat ini menurut Hassanudin masih banyak anggaran stunting yang kurang spesifik menangani stunting. Oleh karena itu, Hassanudin berharap kepada pemerintah kabupaten/kota termasuk Pemprov Sumut untuk lebih memperhatikan hal tersebut.

“Kita perlu penajaman anggaran, tepat penggunaannya untuk menurunkan angka stunting, efisien dalam menggunakan anggarannya,” tegas Hassanudin.

Hassanudin juga meminta kepada pihak-pihak yang terlibat dalam penurunan stunting bekerja sebaik-baiknya dan nyata. Sehingga data dan kenyataan di lapangan untuk upaya penurunan stunting sesuai.

“Melihat hasil yang kita dapat tahun lalu saya optimis kita bisa mencapai target, tetapi itu butuh kerja keras, bukan hanya agar turun secara data saja, tetapi kenyataan di lapangan tidak,” kata Hassanudin.

Sekretaris Umum BKKBN Tavip Agus Rayanto sebagai Keynote Speaker pada kegiatan ini mengatakan ada empat yang bisa dilakukan untuk menurunkan prevalensi stunting. Pertama penggunaan satu data dan memanfaatkan teknologi, fokus kepada ibu hamil, mengaktifkan Posyandu, meningkatkan perhatian kepada baduta (bayi dua tahun), balita, sanitasi dan air bersih dan menyeleksi target intervensi bila terkendala masalah anggaran.

“Data itu penting karena kita bergerak dari situ, kalau untuk mengejar penurunan signifikan pada bulan Oktober nanti saat evaluasi fokus pada ibu hamil, baduta dan Posyandu, bukan berarti untuk jangka panjangnya menurun perhatiannya karena sampai saat ini penanganan stunting di Sumut sudah baik,” kata Tavip Agus Rayanto.

Halaman:

Editor: M Roni


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah