DETAKSUMUT.ID - Sijunjung tak luput dari kacamata kekayaan alam dan budaya yang menjadi sorotan bagi banyak mata. Dengan gelaran Rapat Koordinasi Nasional (Rakornas) Geopark Silokek 2023 bertempat di Kabupaten Sijunjung bekerjasama dengan Bappenas RI pada 19 s.d 21 November 2023
Secara serius Sumber Daya Alam (SDM) Kabupaten Sijunjung banyak, terutama Geopark Silokek yang memberikan perhatian banyak pihak untuk keberlangsungan pembangunan yang berkelanjutan sesuai apa yang menjadi konsen alumni SDG's Academy Indonesia angkatan 2022 dari Toronto Foundation Mutia Rahmi.
Baca Juga: Rakornas Geopark Indonesia di Sijunjung, Bappenas RI Dorong Pariwisata Berkelanjutan
"Saya tahun 2022 telah konsen menyuarakan Geopark Silokek disetiap FGD di SDG Academy bersama kawan kawan banyak yang tertarik saat saya persentasikan. Memang kekayaan alam Sijunjung Geopark Silokek mendekati sempurna," jelasnya konsen selama 6 bulan mebahas Geopark Silokek di SDGs Academy
Mutia memaparkan bahwa Geopark adalah sebuah wilayah geografi yang memiliki warisan geologi dan keanekaragaman geologi bernilai tinggi, termasuk di dalamnya keanekaragaman hayati dan keragaman budaya yang menyatu di dalamnya, yang dikembangkan dengan tiga pilar utama, yaitu konservasi, edukasi dan pengembangan ekonomi lokal.
Baca Juga: Pemprov Sumbar Harap Geopark Nasional Ranah Minang Silokek masuk UGGp
Dengan masuknya Indonesia ke dalam daftar UNESCO Global Geopark, ditambah Kabupaten Sijunjung hari ini menjadi tuan rumah bagi Rakornas Geopark Indonesia 2023. Sungguh sangat terbuka lebar Geopark Silokek mendapat predikat dari taman bumi global UNESCO (UNESCO Global Geopark.
"Kenapa tidak, karena tidak semua yang hampir mendekati sempurna, ini bukan persoalan wisata saja tapi bagaimana SDGs itu teewujud dan memberikan dampak terhadap keberlangsungan bumi ini," terang yang sudah berijazah dari SDGs Academy.