Setelah Capres Resmi Berpasangan: Siapa Unggul Sementara?

- 25 Oktober 2023, 08:37 WIB
Ilustrasi Pilpres 2024
Ilustrasi Pilpres 2024 /

DETAKSUMUT.ID - Pengamat Politik LSI, Denny JA mengatakan ini bisa dikatakan kekuatan ataupun kelemahan sistem demokrasi. Pihak yang memilih presiden bukanlah tim panel ahli yang bekerja sangat obyektif untuk menemukan pasangan presiden yang paling kompeten.

"Namun, yang menentukan siapa pasangan presiden dan wakil presiden terpilih adalah populasi seluruh rakyat. Untuk kasus Indonesia, suara kalangan terpelajar, yang tingkat pendidikannya adalah mahasiswa ke atas hanya 10 persen," jelasnya pada Selasa, 24 Oktober 2023.

"Sementara suara mereka yang hanya tamat SD dan tamat SMP, total suara mereka sekitar 60 persen. Mereka mungkin tak terlalu cermat meneliti kompetensi pemimpin. Tapi total suara mereka enam kali lipat lebih banyak dibandingkan pemilih terpelajar," sambungnya.

Karena itu, lanjutnya, untuk tahu pasangan capres-cawapres yang potensial terpilih tak bisa kita lihat hanya dari opini pemilih terpelajar saja – yang hanya 10 persen itu.

Denny JA mengatakan survei yang obyektif lebih dapat menggambarkan pilihan keseluruhan rakyat dari waktu ke waktu.

Bulan September 2023, LSI Denny JA melakukan simulasi beberapa kemungkinan pasangan Capres-Cawapres. Salah satu simulasinya adalah Prabowo Subianto dengan Gibran Rakabuming Raka; Ganjar Pranowo dengan Mahfud MD; dan Anies Baswedan dengan Muhaimin Iskandar. Siapa yang unggul dengan simulasi tersebut?

LSI Denny JA melakukan survei tatap muka (face-to-face interview) dengan menggunakan kuesioner kepada 1200 responden di seluruh Indonesia. Dengan 1200 responden, margin of error survei ini sebesar 2.9%. Survei dilakukan pada tanggal 4 - 12 September 2023.

Selain survei dengan metode kuantitatif, LSI Denny JA juga memperkaya informasi dan analisa dengan metode kualitatif, seperti analisis media, in-depth interview, expert judgement dan focus group discussion.

???????????????????????????????? ???????????????????????????? ???????????????????????????????? - ???????????????????????? ???????????????????????????????????????? ????????????????, ???????????????????????? ???????????????????????????? – ???????????????????????? ???????? ???????????? ???????????????????? ???????????????????????????????? – ???????????????????????????????? ????????????????????????????????, ???????????????????? ???????????????? ?????????????????????????

Denny JA mengungkapkan Prabowo – Gibran berada di posisi teratas dengan elektabilitas sebesar 39.3%. Posisi kedua adalah Ganjar – Mahfud dengan elektabilitas sebesar 36.9%. Posisi ketiga adalah Anies – Muhaimin dengan 15%.

Selisih Prabowo – Gibran dengan pesaing terdekatnya yaitu Ganjar – Mahfud, sebesar 2.4%. Selisih antara Prabowo – Gibran dengan Anies – Muhaimin sebesar 24.3%. Adapun selisih antara Ganjar – Mahfud dengan Anies – Muhaimin sebesar 21.9%.

"Jika Pilpres dilakukan saat hari survei dilakukan, Prabowo – Gibran dan Ganjar – Mahfud, masuk ke putaran kedua," jelasnya.

Dalam putaran kedua, lanjutnya, jika pilpres dilakukan saat survei dilaksanakan, Prabowo – Gibran kalahkan Ganjar – Mahfud cukup telak. Selisih elektabilitas dua pasangan ini mencapai 8.1%. Prabowo – Gibran berada di angka 52.5%, sedangkan Ganjar – Mahfud berada di angka 44.4%.

???????????????????????????????????? ???????????????????????????????? ???????????????? ???????????????????????????????? ???????????????????????? ???????????????????????????????? ???????????????? ???????????????????????? ????????????????????????-?????????????????????????????????

Katanya, dari segmen ekonomi masyarakat dengan pendapatan di bawah Rp 2 juta per bulan paling banyak memilih Prabowo – Gibran (39.5%).
Pendapatan Rp 2 - 4 juta per bulan paling banyak memilih Prabowo – Gibran (39.3%).
Untuk pendapatan di atas Rp 4 juta per bulan paling banyak memilih Ganjar – Mahfud (37.9%).

Sedangkan dari Segmen Pendidikan masyarakat dengan pendidikan tamat SD ke bawah paling banyak memilih Prabowo – Gibran (43.1%).
Pendidikan SMP sederajat paling banyak memilih Prabowo – Gibran (43.2%).
Segmen pendidikan SMA sederajat paling banyak memilih Ganjar – Mahfud (SMA 40.6%).
Pendidikan tamat D3 ke atas paling banyak memilih Ganjar – Mahfud (35.4%).
Anies dan Muhaimin mendapatkan suara tertinggi kedua di kalangan pendidikan D3 ke atas, walau masih kalah oleh Ganjar - Mahfud (27.8%).

Sementara itu dari Segmen gender laki-laki maupun perempuan pilihan paling banyak kepada Prabowo - Gibran. Di kalangan pemilih laki-laki, Prabowo – Gibran mendapatkan 40.0%.
Di kalangan pemilih perempuan Prabowo – Gibran mendapatkan 38.5%.

Sementara itu, dari sisi agama di pemilih yang beragama Islam, pilihan paling banyak kepada Prabowo – Gibran (41.2%).
Di pemilih yang beragama non-Islam, pilihan paling banyak kepada Ganjar – Mahfud (57.7%)
Sedangkan bagi Anies-Muhaimin, pemilih non-Islam yang mendukung mereka hanyalah 1%.

Sedangkan dari sisi usia, katanya, pemilih dengan usia di bawah 30 tahun, pilihan paling banyak kepada Prabowo – Gibran (49.5%).
Pemilih dengan usia lebih dari 30 tahun pilihan paling banyak kepada Ganjar – Mahfud (38-39.8%).

Bagaimana dengan pilihan dari generasi Z, Milenial dan generasi lainnya ?

Denny JA mengatakan Generasi Z (17-23 tahun) pilihan paling banyak kepada Prabowo - Gibran (50.0%).
Generasi Milenial (24 - 42 tahun) pilihan paling banyak juga ke Prabowo – Gibran (39.4%).
Generasi lainnya (usia di atas 42 tahun) pilihan paling banyak kepada Ganjar – Mahfud (39.1%).

Sementara itu, dari sisi pemilih partai politik, katanya, Prabowo – Gibran unggul di pemilih Gerindra (83.6%), Demokrat (78.6%), Golkar (62.7%), PAN (48.1%), dan PKB (40.4%).
Ganjar – Mahfud unggul di pemilih PDIP (77.3%) dan PPP (33.3%).
Anies – Muhaimin unggul di pemilih PKS (64.3%) dan Nasdem (54%).

Dari lima provinsi terbesar katanya, Prabowo - Gibran unggul di tiga provinsi (Jawa Barat, Jawa Timur, dan Banten).
Di Jawa Barat elektabilitas Prabowo – Gibran sebesar 56.5%, Jawa Timur (44.1%), dan Banten (42.1%)
Ganjar – Mahfud unggul di dua provinsi (Jawa Tengah dan Sumatera Utara).
Di Jawa Tengah elektabilitas Ganjar – Mahfud sebesar 73.3%, di Sumatera Utara sebesar 62%.

Sementara itu, dari sisi enam teritori pulau, Prabowo – Gibran unggul di empat teritori (Sumatera, Sulawesi, Kalimantan, dan Maluku-Papua). Di Sumatera, Prabowo – Gibran mendapatkan 37.5%, Sulawesi (59.7%), Kalimantan (40.0%) dan Maluku-Papua (38.7%).
Ganjar – Mahfud unggul di dua teritori (Jawa dan Bali-NTB-NTT). Di Pulau Jawa, Ganjar – Mahfud mendapatkan 41.7%, di Bali-NTB-NTT mendapatkan 40.0%

Secara ormas keislaman, katanya, Prabowo – Gibran unggul di Nahdlatul Ulama (NU) di angka 44.6%.
Ganjar – Mahfud unggul di Muhammadiyah di angka 52.6%.
Pemilih Anies - Muhaimin paling banyak terkonsentrasi dari Muhammadiyah, walau masih di bawah Ganjar - Mahfud (21.1%).

Sedangkan dari sisi pengguna medsos, Prabowo – Gibran unggul di tiga medsos (Facebook, Tiktok dan Instagram). Di pengguna Facebook elektabilitas Prabowo – Gibran sebesar 40.9%, Tiktok (47.6%), dan Instagram (31.6%)
Ganjar – Mahfud unggul di dua medsos yaitu WhatsApp dan YouTube. Di WhatsApp, elektabilitas Ganjar – Mahfud di angka 40.9%, sedangkan di platform YouTube (49.2%).
Bagi Anies - Muhaimin, pemilih mereka paling banyak dari pengguna Instagram, walau masih di bawah Prabowo - Gibran (25%).

???????????????????????? ???????????????? ???????????????????????????????? ???????????????????????????????????? ???????????????????????????????? ???????????????????? ???????????????? ???????????????????????? ?????????????????????????????????????????????

Denny JA menjelaskan potensial tambahan suara dari Gibran minimal berasal dari tiga hal. Pertama pemilih di Jawa Tengah (13.39%). Kedua, pemilih millennial (48.5%). Ketiga, pemilih yang puas terhadap Jokowi (70–80 persen).

Dari Mahfud MD, lanjutnya, tambahan suara potensial minimal berasal dari dua segmen masyarakat. Pertama pemilih NU dengan populasi sekitar 50%. Kedua, pemilih militan anti korupsi yang jumlahnya sekitar 10%.

"Namun tentu saja pemilih NU tak pernah satu suara. Mereka bisa saja memilih pasangan Capres yang berbeda dibandingkan himbauan guru dan para kiai-nya," jelasnya.

Dari Muhaimin Iskandar, katanya, tambahan suara minimal berasal dari dua hal. Pertama pemilih NU dengan populasi sekitar 50%. Kedua, dari pemilih PKB (dibawah 10%).

Ke mana dukungan pemilih yang puas dan tidak puas dengan kinerja Presiden Jokowi?

Denny JA mengatakan di pemilih yang puas dengan kinerja Presiden Jokowi (76.3%), paling banyak mendukung Prabowo – Gibran, yang unggul tipis atas Ganjar - Mahfud. Prabowo – Gibran mendapatkan 40.5%, Ganjar – Mahfud mendapatkan 39.8%, dan Anies – Muhaimin mendapatkan 10.1%.

"Di pemilih yang kurang/tidak puas dengan kinerja presiden Jokowi (23.3%), paling banyak mendukung Prabowo – Gibran (35.6%). Di posisi kedua ada Anies – Muhaimin sebesar 31.5% dan posisi ketiga ada Ganjar – Mahfud (35.6%)," katanya.

Halaman:

Editor: Fauzaki Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah