Presiden Buka Munaslub, Wali Kota Pematang Siantar Ucapkan Selamat kepada Nahkoda Baru APEKSI Eri Cahyadi

15 Desember 2023, 16:37 WIB
Presiden Buka Munaslub, Wali Kota Pematang Siantar Ucapkan Selamat kepada Nahkoda Baru APEKSI Eri Cahyadi /

DETAKSUMUT.ID - Dibuka Presiden Joko Widodo, Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA menghadiri dan menyimak arahan dan bimbingan Presiden pada musyawarah nasional luar biasa Asosiasi Pemerintah Kotw Seluruh Indonesia (APEKSI) bersama Ketua APEKSI Bima Arya bersama Wali Kota se-Indonesia di Puri Begawan, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (15/12/2023) pagi.

Populasi perkotaan di Indonesia di tahun 2045-2050 diperkirakan mencapai 70 persen, atau meningkat pesat dari tahun 2010 yang sebesar 49,7 persen dan tahun 2020 56,7 persen. Oleh karena itu, Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) meminta anggota Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) untuk menyusun perencanaan besar kota masing-masing dalam menyambut pertumbuhan penduduk tersebut.

Hal tersebut disampaikan Presiden saat secara resmi Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi), di Puri Begawan, Kota Bogor, Jawa Barat.

“Yang namanya desain kota, perencanaan besar, strategi besarnya harus disiapkan dari sekarang. Semua kota harus memiliki rencana besar kotanya masing-masing,” ujar Presiden.

Presiden pun menekankan agar desain besar tersebut mengedepankan keunggulan masing-masing kota sekaligus memiliki perbedaan dengan kota lainnya.

“Sering saya sampaikan mestinya setiap kota itu punya perbedaan-perbedaan, karena unggulannya semuanya memiliki. Dan kita tahu kota-kota di Indonesia tidak ada yang spesifik memiliki kekuatan dan diferensiasi dibanding kota-kota, perbedaan-perbedaan dengan kota,” ujarnya.

Presiden juga menekankan pentingnya detail pada desain arsitektur kota sehingga dapat memunculkan diferensiasi dan keunggulan kota tersebut. Presiden memberikan contoh sejumlah kota di dunia yang dinilainya berhasil dalam membangun kota dengan menonjolkan keunggulannya. Dua di antaranya yaitu Sunnylands di California, Amerika Serikat dengan keunggulan sebagai kota golf dan Kota Koln di Jerman dengan keunggulan sebagai kota pameran.

“Ada lagi yang sangat terkenal yang karena itu bidang saya, kota mebel yang namanya High Point, ini di North California, yang setiap tahun itu selalu datang berpuluh ribu orang untuk melihat tren mebel itu seperti apa, warna yang tren tahun depan apa, di sana pameran seluruh kota,” imbuhnya.

Presiden pun meminta kota-kota di Indonesia untuk membuat perencanaan pengembangan kota sesuai dengan keunggulan masing-masing. MisalnyaKota Ambon yang terkenal dengan produk unggulan ikan, kata Presiden, harus mampu merencanakan dan membangun seluruh infrastruktur yang dapat meningkatkan produksi ikan di sana.

“Kenapa tidak dibuat, direncanakan mulai sekarang, seluruh fasilitas yang berkaitan dengan ikan. Enggak ada yang di pikiran yang lain, Ambon, kecuali ikan; cool storage-nya, pelabuhannya, konsep besarnya ikan, mengundang setiap tahun misalnya konferensi mengenai ikan,” ucapnya.

Dalam sambutannya, Presiden juga menekankan pentingnya konsistensi dalam merencanakan pembangunan sebuah kota sehingga program-program yang baik dan telah berjalan dapat terus dijalankan secara konsisten.

“Jadi, kekuatan kota itu betul-betul muncul, karakter kotanya muncul, tapi itu semuanya harus didesain sejak awal seperti tadi disampaikan oleh Pak Bima Arya, ada konsistensi terus-menerus dari setiap kepemimpinan, tidak gonta-ganti program, gonta-ganti acara. Kayak pompa bensin kita nanti, dari nol terus,” tandasnya.

Di depan Jokowi, Bima juga menyatakan bahwa Apeksi mendukung pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) yang menurutnya menjadi katalisator tumbuh dan berkembangnya kota di Kalimantan.

“Dalam kesempatan ini, saya juga berterima kasih kepada Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) yang sennatiasa bersinergi dengan Apeksi yang secara takstis memberikan ruang advokasi bagi ruang kota di Indonesia. Seperti kembalinya anggaran kelurahan dan kebijakan status honorer yang menjadi angin segar,” ucap Bima.

Ke depan, dirinya menyebut persoalan otonomi akan menjadi tantangan yang dihadapi para Pemimpin Daerah. Oleh karena itu Bima berharap ada konsistensi otonomi yang diwujudkan dalam bentuk kebijakan kepedulian Pemerintah Pusat ke Pemerintah Daerah.

Salah satu sektor yang ia soroti yakni transfer dana ke daerah yang ditekannya untuk ditingkatkan seiring penguatan ekonomi dan potensi lokal.

“Berdasarkan data yang kami catat, transfer dari Kementerian Lembaga mencapai Rp2.500 Triliun, ke daerah Rp800 Triliun. Besar harapan kami ada peningkatan komitmen,” ujar Bima

Wali Kota Bogor Bima Arya sebut kinerja Presiden Joko Widodo dirasakan sampai ke tingkat kelurahan di kota-kota.

Hal itu, disampaikan langsung olehnya saat acara Munaslub Apeksi di Hotel Puri Begawan, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor, Jumat (15/12/2023).

"Pembangunan antara kelurahan, status honorer, itu merupakan angin segar bagi kita semua (Pemkot)," kata Bima Arya dalam sambutan Munaslub APEKSI.

Bima Arya melanjutkan, hal itu dirasakan sebab, kepemimpinan secara global di era Presiden Joko Widodo berhasil membranding Indonesia.

"Jadi itu yang kami rasakan, adalah terima kasih ke Bapak Presiden atas kiprah Indonesia di tingkat internasional yang ternyata memberikan dampak perkembangan kota di Indonesia," jelas Bima Arya.

Presiden Joko Widodo selalu berpesan kepada APEKSI agar kota-kota di Indonesia harus memiliki perbedaan yang kemudian dapat mejadi sebuah unggulan.

"Bapak memberikan arahan kepada kami, tanggal 12 Januari 2023. Bapak mengatakan Indonesia itu harus memiliki diferensiasi. Kota-kota di Indonesia harus memiliki keunggulan yang berbeda," ungkap Bim Arya.

Bima Arya pun memastikan, bahwa permasalahan perkotaan ini bukan diatasi saat ini saja.

"Kami dorong teman-teman Wali Kota untuk berkolaborasi bersama komunitas kreatif. Kami siapkan mereka menjemput Indonesia Emas 2045 dengan harapan dan kesempatan," tandasnya.

Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi menjadi sosok yang terpilih menggantikan posisi wali Kota Bogor, Bima Arya sebagai Ketua Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia (Apeksi) periode 2023-2025.

Pergantian pucuk pimpinan Apeksi itu dilakukan dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) yang berlangsung di Gedung Puri Begawan, Kecamatan Bogor Timur pada Jumat (15/12/2023).

Ketua Apeksi periode 2021-2023, Bima Arya menjelaskan penyelenggaraan Musyawarah Nasional dilakukan lebih awal karena dalam aturan Apeksi menyatakan Ketua Dewan Pengurus haruslah Wali Kota definitif. Sementara masa jabatan Bima akan selesai di akhir tahun 2023.

Oleh karena itu, pemimpin Ketua Apeksi baru dipilih dari Wali Kota yang masih bisa melanjutkan jabatan hingga tahun depan.

Munaslub Apeksi ini dibuka langsung oleh Presiden Joko Widodo. Sementara sidang pleno pemilihan Ketua Apeksi Baru dipimpin oleh Bima. Hasil sidang ini menyatakan, Wali Kota Surabaya, Eri Cahyadi ditunjuk sebagai Ketua Apeksi Baru periode 2023-2025.

Eri mengatakan, amanah barunya itu merupakan adalah sebuah beban karena dirinya mesti menjaga marwah Apeksi yang telah dirintis sejak tahun-tahun sebelumnya.

Oleh karena itu, Eri berharap para pengurus sebelumnya bisa senantiasa mendampingi dan menjadi mentor para pengurus Apeksi baru.

Dirinya berpendapat, ke depan kota-kota di Indonesia mesti saling berkolaborasi menyatukan kelebihan masing-masing untuk menyelesaikan segala permasalahan yang terjadi seperti stunting, kemiskinan, pengangguran dan masalah lainnya.

“Kita harus menyatukan kekuatan itu. Dan diterapkan di semua kota. Dengan begitu tercipta peran Apeksi untuk negara,” ujarnya.

Selain menunjuk Eri sebagai Ketua Apeksi baru, Munaslub ini juga memilih Wakil-wakil Ketua Apeksi Baru di antaranya Wakil Ketua 1, Bontang Basri Rase (Wali Kota Bontang), Wakil Ketua 2, M Tauhid Soleman (Wali Kota Ternate).

Kemudian Wakil Ketua 3, Bobby Afif Nasution (Wali Kota Medan), Wakil Ketua 4, Wahdi Sirajudin (Wali Kota Metro), Wakil Ketua 5, Helldy Agustian (Wali Kota Cilegon), Wakil Ketua 6, I Gusti Ngurah Jaya Negara (Wali Kota Denpasar).

Dalam sambutan terakhirnya sebagai Ketua Dewan Pengurus Apeksi, Bima mengutarakan keyakinannya bahwa Indonesia emas akan terwujud dan tiddak hanya menjadi angan-angan di tahun 2045. Karena kota-kota sudah memiliki diferesiasinya masing-masing bukan saja dari segi sumber daya alamnya namun juga karya dan gagasan.

Bima juga memuji kepemimpinan global Indonesia di bawah Jokowi yang selama ini yang turut memberikan dampak bagi kota-kota di Indonesia. Misalnya penyelenggaraan G20 yang akhirnya mendorong banyak pihak internasional datang untuk belajar.

Usai Munaslub, Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA mengaku bangga atas arahan dan kebijakan Presiden Joko Widodo atas perhatian kepada Pemerintah Kota seluruh Indonesia.

“Saya mendengar dan menyimak arahan kebijakan Presiden Joko Widodo yang tentunya dapat mendesentralisasikan pembangunan yang merata. Hal tersebut dirasakan di Pematang Siantar dengan banyaknya pembangunan Program Strategis Nasional mulai dari Terminal, akan dilanjut dengan Revitalisasi Pasar Horas, serta kebijakan anggaran yang sesuai dengan kebutuhan Daerah. Kami Pemerintah Kota Pematang Siantar, sangat berterima kasih,” ucap dr Susanti.

Wali Kota dr Susanti juga mengucapkan selamat atas terpilihnya Eri Cahyadi selaku Ketua APEKSI yang akan melanjutkan program Ketua APEKSI sebelumnya Bima Arya.

“Saya juga mengucapkan selamat atas terpilihnya Nahkoda baru APEKSI yakni Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi yang akan melanjutkan regenerasi Ketua APEKSI Wali Kota Bogor Bima Arya. Pematang Siantar Sebagai Anggota APEKSI, siap untuk bersinergi dan berkolaborasi, bersama-sama memajukan Kota dan memajukan Pembangunan yang tepat guna, tepat sasaran,” ungkapnya.

Turut mendampingi Presiden, Menteri Sekretaris Negara (Mensesneg) Pratikno, Pj. Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin, dan Wali Kota Bogor Bima Arya.

Editor: M Roni

Tags

Terkini

Terpopuler