Muhammadiyah Imbau Saling Menghormati Soal Perbedaan Awal Ramadan 1445 H

- 26 Februari 2024, 15:24 WIB
Ketua PP Muhammadiyah Profesor Dadang Kahmad
Ketua PP Muhammadiyah Profesor Dadang Kahmad /Muhammadiyah

DETAKSUMUT.ID - Muhamadiyah mengimbau untuk saling menghormati soal awal Ramadan 1445 Hijriah. Muhammadiyah yakin masyarakat tak masalah jika nantinya penetapan awal puasa akan berbeda.

Hal tersebut diungkapkan langsung oleh Ketua Pengurus Pusat Muhammadiyah, Dadang Kahmad pada Minggu, 25 Februari 2024. Sebelumnya, BMKG memprediksi potensi perbedaan awal Ramadan 1445 Hijriah.

Baca Juga: Laporan BMKG: Ada Potensi Perbedaan Awal Ramadan 1445 H

"Dan perbedaan awal atau akhir Ramadan sudah sering terjadi, untuk itu saya yakin masyarakat sudah terbiasa dan tidak ada masalah apa-apa," katanya.

Menurutnya, perbedaan memang selalu ada dalam kehidupan manusia. Salah satunya terjadi dalam pemahaman agama.

"Perbedaan itu selalu ada di tiap segi apapun dalam kehidupan manusia juga terjadi dalam pemahaman agama," katanya.

Baca Juga: Awal Ramadan 1445 Hijriah Muhammadiyah: 11 Maret 2024

Terakhir, katanya, perbedaan itu juga telah terjadi pada Ramadan sebelumnya. Untuk itu, ia berharap masyarakat saling menghormati perbedaan yang ada.

"Ya saling menghormati perbedaan tersebut. Sebagaimana juga yang telah terjadi pada waktu yang lalu. Selamat menunaikan ibadah puasa," pungkasnya.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) meliris prediksi ketinggian hilal untuk menentukan awal Ramadhan 1445 atau awal puasa di Indonesia. Hasilnya, kemungkinan ada perbedaan awal Ramadhan.

Didalam laporan BMKG yang bertajuk 'Informasi Prakiraan Hilal saat Matahari Terbenam Tanggal 10 dan 11 Maret 2024 Penentu Awal Bulan Ramadhan 1445 H' tersebut, awal Ramadhan berpotensi jatuh pada hari yang berbeda sesuai dengan penghitungan yang digunakan. BMKG menjelaskan konjungsi merupakan kondisi ketika bulan dan matahari mempunyai bujur ekliptika yang sama.

Baca Juga: PBNU Imbau Umat Islam Saling Menghormati Soal Awal Ramadan 1445 H

Dijelaskan, konjungsi geosentrik (ijtima') akan kembali terjadi pada Minggu, 10 Maret 2024 pukul 09.00 UT atau pukul 16.00 WIB atau pukul 17.00 WITA atau pukul 18.00 WIT.

Pada 10 Maret 2024, waktu matahari terbenam paling awal adalah pukul 17.51 WIT di Waris, Papua. Adapun waktu matahari terbenam paling akhir adalah pukul 18.50 WIB di Banda Aceh, Aceh.

"Dengan memperhatikan waktu konjungsi dan matahari terbenam, dapat dikatakan konjungsi terjadi setelah Matahari terbenam tanggal 10 Maret 2024 di sebagian wilayah Indonesia," sebut BMKG.

Berdasarkan hal-hal tersebut, secara astronomis pelaksanaan rukyat hilal penentu awal bulan Ramadan 1445 H, bagi yang menerapkan rukyat dalam penentuannya adalah setelah matahari terbenam tanggal 10, bagi yang di tempatnya konjungsi terjadi sebelum matahari terbenam. Sementara, tanggal 11 Maret 2024 bagi yang konjungsinya terjadi setelah matahari terbenam.

Baca Juga: BKPRMI Gelar Acara Gemas Serta Mendukung Visi Misi Deli Serdang yang Religius

Sedangkan bagi yang menerapkan hisab dalam penentuan awal bulan Ramadan 1445 Hijriah, perlu diperhitungkan kriteria-kriteria hisab saat matahari terbenam tanggal 10 dan 11 Maret 2024.

Editor: Fauzaki Aulia

Sumber: berbagai sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah