Mengenang Cerita Prof Dr KH Said Aqil Siraj di Balik Lahirnya Hari Santri Nasional

- 19 Oktober 2023, 18:03 WIB
Said Aqil Siradj
Said Aqil Siradj /Muhammad Alfin/

Hotel Salak, Bogor, menjadi saksi bisu atas berlangsungnya diskusi yang menghasilkan titik temu dan kesepakatan. Suasana penuh kharisma dan dedikasi terasa menggema dalam ruangan, saat para pemikir dan tokoh Islam duduk bersama membahas dan menyepakati konsep dari Hari Santri Nasional.

Dari mata Prof Dr KH Said Aqil Siraj, terlihat jelas bagaimana beliau dengan penuh perhatian dan ketegasan menyampaikan setiap argumen dan pemikirannya. Fokus Kiai Said adalah bagaimana Hari Santri Nasional bisa benar-benar mencerminkan penghargaan terhadap perjuangan dan pengorbanan santri dalam sejarah bangsa dan negara.

Proses ini juga mencerminkan bagaimana toleransi dan musyawarah sangat dijunjung tinggi. Setiap suara, dari berbagai elemen, diberikan ruang untuk disampaikan dan didiskusikan dengan sangat terbuka dan demokratis.

Baca Juga: Anies Muhaimin Resmi Mendaftar ke KPU RI Sebagai Peserta Pilpres 2024

Peringatan Hari Santri Nasional yang pertama di Tugu Kemerdekaan juga mencerminkan suatu bentuk penghormatan dan apresiasi yang tinggi dari negara. Tugu Kemerdekaan, yang menjadi simbol kebebasan dan perjuangan bangsa Indonesia, kini juga menjadi saksi bisu atas penghormatan kepada santri yang telah berkontribusi dalam perjuangan kemerdekaan dan pembangunan bangsa.

Jadi, dalam setiap perayaan Hari Santri Nasional, kita diingatkan bukan hanya tentang sejarah, tapi juga tentang bagaimana spirit santri harus terus dihidupkan dan diwariskan kepada generasi-generasi penerus bangsa.

"Ini adalah wujud nyata dari penghargaan dan apresiasi kepada para santri yang dengan ikhlas telah mengabdikan dirinya demi agama dan bangsa," tandas Kiai Said.***

Halaman:

Editor: Fauzaki Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah