Gerakan Boikot Produk Melumpuhkan Ekonomi Negara Penjajah Israel atau Merugikan Indonesia ?

- 5 November 2023, 15:13 WIB
Ilustrasi boikot. Sejumlah produk yang diduga mendukung Israel mulai diboikot masyarakat.
Ilustrasi boikot. Sejumlah produk yang diduga mendukung Israel mulai diboikot masyarakat. /Pexels/Thirdman/

DETAKSUMUT.ID - Konflik antara Palestina dengan negara penjajah Israel terus memanas. Konflik tersebut mendapat perhatian juga dari warganet. Sejumlah warganet kembali menyuarakan boikot terhadap produk-produk yang mendukung serangan negara penjajah Israel di Palestina.

Baca Juga: Pernyataan Sikap Forum Pemred PRMN terhadap Situasi di Palestina: Kami Menyebutnya Penjajah dan Genosida

Bisakah Upaya Ini Melumpuhkan Ekonomi Negara Penjajah Israel ?

Peneliti INDEF, Ahmad Heri Firdaus menyampaikan dari segi ekonomi, aksi boikot akan lebih merugikan ekonomi Indonesia dibanding Israel karena perusahaan-perusahaan negara penjajah Israel yang jadi sasaran boikot di Indonesia memiliki lisensi dalam negeri dan sudah menyerap tenaga kerja dan sumber daya lokal.

“Artinya kalau ada aksi boikot nanti yang terkena dampak adalah tenaga kerja yang bekerja di perusahaan-perusahaan tersebut yang di mana itu adalah tenaga kerja mereka sendiri,” katanya seperti dikutip Detaksumut pada Minggu, 5 November 2023.

Katanya, meskipun gerakan boikot merupakan bentuk kecaman masyarakat Indonesia terhadap tindakan negara penjajah Israel sekaligus kepedulian mereka terhadap Palestina, tetapi risikonya terlalu besar.

Baca Juga: Dukungan Terhadap Palestina, Banyak Orang Unggah Gambar Semangka di Medsos, Apa Kaitannya ?

"Produk-produk lokal memang potensial menjadi alternatif untuk pergeseran pola konsumsi masyarakat. Namun, produk-produk ini belum sanggup bersaing maupun menggantikan perusahaan multinasional yang hendak diboikot. Terlebih, konsumen Indonesia masih memandang merek sebagai nilai jual," nilainya.

“Meskipun raksasa-raksasa itu dipaksa jatuh, kita butuh waktu untuk membangkitkan yang kecil-kecil ini (UMKM),” sambungnya.

Sementara itu, Pengamat hubungan internasional dari Universitas Paramadina, Shiskha Prabawaningtyas mengatakan, alih-alih membuat ekonomi negara penjajah Israel lumpuh, aksi boikot justru berisiko merugikan ekonomi Indonesia.

Halaman:

Editor: Fauzaki Aulia

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah