Dampingi Presiden, Mendikbud Resmikan Pembangunan Sekolah di IKN

4 November 2023, 05:40 WIB
Presiden Jokowi bersama peserta Kompas CEO Forum, di IKN, Kaltim, Kamis (02/11/2023). /BPMI Setpres/

DETAKSUMUT.ID, KALTIM - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, mendampingi Presiden Joko Widodo meresmikan pembangunan dan revitalisasi dua sekolah di Ibu Kota Nusantara (IKN), Kalimantan Timur, Rabu (01/11/2023).

Dalam sambutannya, Presiden Jokowi menyampaikan pembangunan Nusantara Intercultural School (NIS) dan revitalisasi SD Negeri 020 Sepaku adalah bukti keseriusan komitmen pemerintah dalam menyediakan pendidikan bermutu, terutama ketika nanti Aparatur Sipil Negara (ASN) dan masyarakat mulai pindah ke IKN.

“Saya senang ini akan memperbaiki kualitas pendidikan tidak hanya di SD Negeri 020 Sepaku, tetapi kita juga sedang memperbaiki lima Sekolah Dasar (SD) yang lain di sekitar Ibu Kota Nusantara,” ujar Jokowi dalam sambutannya pada acara Groundbreaking Revitalisasi SD Negeri 020 Sepaku dilansir dari media Kemendikbud.

Saat ini, SDN 020 Sepaku berada di lokasi yang rawan banjir, sehingga kegiatan belajar-mengajar terganggu kala terjadi banjir. Pemerintah daerah berkolaborasi dengan Astra kemudian berinisiatif untuk membangun kembali sekolah di lokasi yang lebih aman, dengan meningkatkan sarana dan prasarana yang lebih baik.

“Saya yakin revitalisasi ini akan membuat proses belajar mengajar menjadi jauh lebih aman dan nyaman,” ujar Nadiem.

Di samping pembangunan infrastruktur di IKN yang semakin pesat, Mendikbudristek juga menekankan pentingnya peningkatan mutu Sumber Daya Manusia (SDM). Oleh karena itu, Menteri Nadiem mengapresiasi kolaborasi dan gotong royong pihak swasta serta organisasi nonprofit dalam membangun sekolah di IKN.

“Saya harap saya akan datang lagi ke sini dan melihat sekolah yang berbeda. Tapi yang lebih penting lagi di dalam ruang kelasnya saya harap jauh lebih interaktif, lebih menarik, dan benar-benar memerdekakan generasi kita,” ujarnya.

Mendikbudristek juga mendorong satuan pendidikan di IKN turut mengimplementasikan Kurikulum Merdeka, seperti yang sudah diterapkan oleh 300.000 satuan pendidikan di seluruh Indonesia.

“Kurikulum Merdeka memberikan kesempatan bagi sekolah untuk pertama kalinya mereka tidak lagi terbeban dengan bahan ajar yang luar biasa banyaknya, seperti yang pernah disampaikan Pak Presiden kepada saya. Anak disuruh hafalan saja dan guru kejar tayang materi kurikulum. Dengan Kurikulum Merdeka, materi dipangkas hampir 30-40 persen, sehingga sekarang yang terpenting adalah kedalaman analisa dan kemampuan berpikir kritis,” jelas Nadiem.

Menutup sambutannya, Nadiem mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bekerja sama ciptakan ekosistem pendidikan yang bermutu dan berpusat pada perkembangan peserta didik melalui Merdeka Belajar.

“Mari terus menguatkan gotong royong kita untuk menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman, untuk mewujudkan Merdeka Belajar di Ibu Kota Nusantara,” beber Nadiem.

Ia menambahkan, tidak hanya menitikberatkan pada penerapan Kurikulum Merdeka, Mendikbudristek juga mengajak guru dan tenaga kependidikan untuk memanfaatkan transformasi dan reformasi pengelolaan pendidikan melalui Platform Merdeka Belajar (PMM).

"Ini telah digunakan oleh lebih dari 2,8 juta guru di seluruh Indonesia untuk saling belajar dan berbagi. Begitupun dengan pemanfaatan hasil Asesmen Nasional (AN) sebagai acuan bagi kepala sekolah untuk membantu tata kelola satuan pendidikan," tutur Dia.

Sementara itu, Kepala Sekolah SDN 020 Sepaku, Pujianto, merespons positif proyek revitalisasi sekolah ini. “Senang sekali, karena kondisi sekolah kami yang tidak layak, alhamdulillah kami bisa dapat sekolah yang (akan dibangun) luar biasa bagusnya,” ujarnya.

Salah satu murid kelas satu SDN 020 Sepaku, Fanaya Ashalina, mengaku bangga bahwa sekolahnya terpilih dalam proyek revitalisasi.

“Rasanya senang dan bangga bisa punya sekolah baru. Semoga enggak banjir lagi, jadi bisa sekolah dengan nyaman,” seru Fanaya.

Sebagai informasi, prosesi peletakan batu pertama dilakukan di dua tempat secara simbolis dengan menekan tombol sirine yang dilakukan oleh Presiden didampingi Mendikbudristek, Mensesneg, Menteri PUPR, Menteri BUMN, Kepala Otorita IKN, Pj. Gubernur Kalimantan Timur, Pj. Bupati Penajam Paser Utara, pimpinan Jakarta Intercultural School, Direktur Astra, serta pimpinan Yayasan Pendidikan Astra.

Editor: Wandi R

Tags

Terkini

Terpopuler