Waspadai Cuaca Ekstrem Periode Pancaroba dari Maret Hingga April

- 26 Februari 2024, 19:24 WIB
Ilustrasi cuaca ekstrem.
Ilustrasi cuaca ekstrem. /Pixabay/RPN/

DETAKSUMUT - Masyarakat dihimbau untuk mewaspadai potensi terjadinya cuaca ekstrem selama periode pancaroba yang diprakirakan berlangsung pada bulan Maret hingga April 2024. Himbauan tersebut disampaikan langsung oleh Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) melalui Kepala BMKG, Dwikorita Karnawati pada Minggu, 25 Februari 2024.

Dwikorita mengungkapkan selama periode pancaroba, masyarakat perlu meningkatkan kewaspadaan dan antisipasi dini terhadap potensi cuaca ekstrem seperti hujan lebat dalam durasi singkat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang, angin puting beliung, dan fenomena hujan es.

"Berdasarkan analisa dinamika atmosfer yang dilakukan BMKG didapati saat ini puncak musim hujan telah terlewati di berbagai wilayah Indonesia, khususnya bagian selatan Indonesia. Hal tersebut mengindikasikan bahwa wilayah tersebut akan mulai memasuki peralihan musim pada bulan Maret hingga April," jelasnya.

Baca Juga: Laporan BMKG: Ada Potensi Perbedaan Awal Ramadan 1445 H

Pola Hujan

Pola hujan yang biasa terjadi pada sore hingga menjelang malam hari dengan didahului oleh adanya udara hangat dan terik pada pagi hingga siang hari adalah salah satu ciri masa peralihan musim.

Kondisi tersebut terjadi karena radiasi matahari yang diterima pada pagi hingga siang hari cukup besar dan memicu proses konveksi dari permukaan bumi ke atmosfer sehingga memicu terbentuknya awan.

Karakteristik Hujan

Dwikorita mengungkapkan karakteristik hujan pada periode pancaroba cenderung tidak merata dengan intensitas sedang hingga lebat dalam durasi singkat. Potensi pembentukan awan konvektif, seperti awan Cumulonimbus (CB) akan meningkat apabila kondisi atmosfer menjadi labil/tidak stabil.

"Awan CB inilah yang erat kaitannya dengan potensi kilat/petir, angin kencang, puting beliung, bahkan hujan es. Bentuknya seperti bunga kol, warnanya ke abu-abuan dengan tepian yang jelas," katanya.

Baca Juga: Prakiraan Cuaca Hari Ini di Sejumlah Kota-kota Besar

Hujan Lebat Pemicu Bencana Hidrometeorologi

Dwikorita mengatakan yang patut diwaspadai yakni curah hujan lebat yang menjadi salah satu pemicu bencana hidrometeorologi, seperti banjir bandang dan tanah longsor. Ia juga mengimbau masyarakat untuk hati-hati.

"Karenanya, kepada masyarakat yang tinggal di daerah perbukitan yang rawan longsor, kami juga mengimbau untuk waspada dan berhati-hati," katanya.

Fenomena Atmosfer

Deputi Bidang Meteorologi BMKG Guswanto mengungkapkan terdapat beberapa fenomena atmosfer yang terpantau masih cukup signifikan dan dapat memicu peningkatan curah hujan yang disertai kilat/angin kencang di wilayah Indonesia. Fenomena atmosfer tersebut berkontribusi terhadap terjadinya fenomena cuaca ekstrem di berbagai wilayah di Indonesia. Berikut 4 fenomena tersebut:

Halaman:

Editor: Fauzaki Aulia

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah