Network
DETAKSUMUT.ID - Musyawarah Nasional (Munas) Korps HMI-Wati (Kohati) ke-XXV di Pontianak telah selesai dilaksanakan. Dalam Munas tersebut, Sri Meisista terpilih sebagai Ketum Umum KOHATI Pengurus Besar Himpunan Mahasiswa Islam (PB HMI) periode 2023-2025 pada Minggu, 3 Desember 2023.
Dikutip dari Suara Jayapura, Sebelum Sri Meisista ditetapkan sebagai Ketum Kohati PB HMI terpilih, pembacaan hasil pemungutan suara di Munas Kohati yang dimenangkan oleh dirinya tersebut sempat tertunda, namun pada akhirnya forum dibuka.
Diketahui, proses pemungutan suara Ketum PB HMI berlangsung pada Sabtu, 2 Desember 2023 dengan hasil dimenangkan oleh Sri Meisista dengan perolehan 52 suara. Namun terjadi situasi yang tidak diharapkan sehingga membuat forum belum memutuskan Sri Meisista sebagai ketua terpilih melalui pembacaan surat keputusan. Pada Minggu 3 Desember 2023, forum kembali dibuka dan dibacakan surat keputusan menetapkan Sri Meisista sebagai formateur Kohati PB HMI terpilih.
Dalam Munas tersebut, Sri Meisista menang dengan perolehan 52 suara menumbangkan kandidat lainnya dalam perebutan kursi Ketum Kohati PB HMI selama periode 2023-2025. Dengan kemenangan telak tersebut, memastikan tidak ada putaran kedua dalam pemilihan Ketua Umum Kohati PB HMI.
Sri Meisista meninggalkan suara lawan-lawannya dengan telak antara lain Iik Nurul Fatimah yang hanya mengantongi 38 suara dan dua kandidat diurutan ketiga Reza Purnama dan Fri Fia Yulanda masing-masing didukung suara yang sama, 32 suara.
Dengan Kemenangan tersebut, menjadikan Sri Meisista kohati pertama dari HMI Cabang Palu yang menjabat sebagai Ketum Kohati PB HMI.
Kemenangan Sri Meisista tersebut mendapat apresiasi dari Ketua Umum Badan Koordinasi HMI Sulawesi Tengah, Alief. Kemenangan Sri Meisista menegaskan bahwa Sulawesi Tengah, khususnya Kohati HMI Cabang Palu bisa bersaing di kanca nasional.
"Perlu diapresiasi karena dari HMI Cabang Palu menorehkan sejarah mampu bersaing di kanca nasional," katanya pada Minggu, 3 Desember 2023.
"Harapannya ketika HMI dipegang berasal dari Indonesia Timur, maka pemerataan program kerja hingga aktivitas ke-HMI-an bisa merata, bukan jawa sentris," pungkasnya.
