PBNU Bolehkan Ceramah Agama di Tempat Kampanye Agar Tidak Memilih Pemimpin yang Jahat

- 8 Oktober 2023, 13:54 WIB
Ahmad Fahrur Rozi.
Ahmad Fahrur Rozi. /Detaksumut/Fauzaki/

DETAKSUMUT.ID - Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) sepakat dengan surat edaran dari Menteri Agama (SE) nomor 9 tahun 2023 tentang pedoman ceramah keagamaan. Melalui SE tersebut, Menag melarang penceramah seluruh agama agar tidak memprovokasi dan berkampanye politik praktis dalam menjalankan pekerjaannya.

SE yang ditetapkan pada tanggal 27 September tersebut menyatakan, kerukunan umat beragama merupakan bagian dari kerukunan nasional yang perlu dijaga untuk meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa sebagai modal dasar pembangunan nasional yang berkelanjutan. Untuk mewujudkan hal itu, penceramah agama memegang peranan sangat penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan, meningkatkan produktivitas bangsa, merawat kerukunan umat beragama, dan memelihara kesucian rumah ibadat.

Baca Juga: Jemput Mandat Rakyat, Mantan Ketua Umum PB HMI Afandi Ismail Maju DPR RI Lewat PKB

Ketua PBNU Bidang Keagamaan, KH Ahmad Fahrur Rozi mengatakan setuju dengan edaran tersebut merupakan salah satu komitmen PBNU untuk ambil bagian dalam upaya agar tetap damai ditengah situasi tahun politik.

"Saya kira normatif, baik saja, memang ceramah agama sebaiknya menjauhi provokasi dan kampanye," ujar Ketua PBNU bidang keagamaan, KH Ahmad Fahrur Rozi pada Jumat, 06 Oktober 2023.

Kampanye di tempat ibadah, kata Gus Fahrur sapaan akrabnya, sebaiknya memang harus dihindari. Menurutnya, selain karena menyalahi aturan, hal tersebut juga berpotensi menganggu kondusifitas apalagi ummat sangat majemuk dan mungkin berbeda pilihan politik. Namun, katanya, ceramah ditempat ibadah tentu diperbolehkan.

"Tapi ceramah di tempat kampanye tentu saja boleh asal tetap memperhatikan kesopanan dan kesantunan sesuai ajaran agama dan aturan UU," ungkapnya.

Tapi ceramah tersebut, kata Gus Fahrur, materinya harus diniatkan untuk pencerahan kepada publik misalnya tentang kriteria calon pemimpin yang baik, menolak suap dan politik uang sesuai syariat. Tujuannya, kata Gus Fahrur, agar ummat dan negara diselamatkan dengan tidak memilih pemimpin yang jahat.

Baca Juga: Puan Bertemu Kaesang, Pengamat Politik Yakin PSI Tetap Balik Mendukung Ganjar Pranowo

Halaman:

Editor: Fauzaki Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah