Henri melihat seperti yang terjadi saat ini di Ukraina. Teknologi komunikasi yang dipakai tentara Ukraina melawan Rusia adalah Starlink. Rusia kewalahan karena seluruh pergerakan pasukannya bisa terpantau tentara Ukraina.
"Lalu, apa yg terjadi kalau OPM atau KKB dan sel-sel pendukungnya juga pakai fasilitas Starlink? Terlebih jika gerakan separatis mereka didukung asing, siapa yang bertanggung jawab jika mereka menjadi makin besar dan canggih sehingga mampu melawan TNI/Polri atau kekuatan negara?" tanyanya.
Terakhir, kata Henri, mohon dipikirkan lagi bagi mereka yang mendukung masuknya Starlink di Indonesia. Rakyat kecil yang tahunya hanya internet murah dan sampai pelosok-pelosok pasti mendukung. Namun bagaimana konsekuensinya, itu yang harus dipikirkan.
"Agak mending apabila Elon Musk dan perusahaannya bersedia setuju dan berkomitmen tunduk pada Undang-Undang yang berlaku di Indonesia. Lalu bagaimana dengan wilayah layanan tidak boleh untuk wilayah rawan misalnya Papua? Apakah mereka mau? Silahkan ditanyakan," tegasnya.***