Penjajah Israel Terisolasi dalam Diplomasi Global, Majelis Umum PBB Serukan Gencatan Senjata

- 14 Desember 2023, 22:45 WIB
Vote Resolusi Genjatan Senjata dalam forum Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB).
Vote Resolusi Genjatan Senjata dalam forum Majelis Umum Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB). /Reuters/

DETAKSUMUT.ID - Presiden AS Joe Biden mengatakan kepada negara penjajah Israel bahwa pemboman tanpa pandang bulu terhadap warga sipil telah merugikan dukungan internasional. Saat ini, penjajah Israel menghadapi isolasi diplomatik yang semakin besar dalam perangnya melawan Hamas ketika PBB menuntut gencatan senjata kemanusiaan segera di Gaza.

Setelah peringatan terhadap kondisi mengerikan dari para pejabat PBB mengenai krisis kemanusiaan yang semakin parah di Gaza, Majelis Umum PBB yang beranggotakan 193 orang pada Selasa, 12 Desember 2023 mengeluarkan resolusi yang menyerukan gencatan senjata dan tiga perempat negara anggota memberikan suara mendukungnya.

Baca Juga: Tenggat Waktu Akhiri Perang di Gaza akan Dibahas Penjajah Israel dan AS

Resolusi PBB tersebut tidak mengikat tetapi mempunyai bobot politik serta mencerminkan pandangan global mengenai perang di Gaza.

Amerika Serikat memveto seruan serupa di Dewan Keamanan yang beranggotakan 15 negara pekan lalu, tetapi AS tidak memiliki hak veto di Majelis Umum PBB. Resolusi pada Selasa itu mendapat 153 suara mendukung, 10 menentang dan 23 abstain.

Baca Juga: Shopee 12.12 Birthday Sale Sukses Tingkatkan Transaksi Produk Lokal & UMKM hingga 10 Kali Lipat

Sebagai indikasi melemahnya dukungan terhadap Israel, resolusi tersebut disahkan dengan selisih yang lebih besar dibandingkan resolusi serupa di PBB pada Oktober, yang mendapat 121 suara mendukung, 14 menolak, dan 44 abstain.

"Harga yang harus dibayar dari mengalahkan Hamas bukanlah penderitaan yang terus-menerus bagi seluruh warga sipil Palestina," kata para pemimpin Kanada, Australia dan Selandia Baru dalam pernyataan bersama yang menyerukan gencatan senjata.

Diketahui, penjajah Israel memborbardir Jalur Gaza dari darat dan udara, dan mengepung wilayah kantong itu sebagai balasan atas atas serangan lintas batas oleh kelompok Palestina Hamas pada 7 Oktober. Setidaknya 18.608 warga Palestina meninggal dunia dan 50.594 lainnya luka-luka dalam serangan Israel sejak saat itu. Sementara korban tewas di Israel dalam serangan Hamas mencapai 1.200 orang, sementara sekitar 139 orang dari Israel masih disandera Hamas.

Halaman:

Editor: Fauzaki Aulia

Sumber: Anadolu ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah