Kemudian program kedua, masalah Kependudukan, karena Indonesia penduduk terbesar dunia. Selanjutnya Keluarga Berencana, dalam hal ini BKKBN selalu aktif mengajak menjadi peserta KB serta menawarkan alat alat kontrasepsi sesuai dengan kesehatan.
"Artinya BKKBN tidak dalam rangka membatasi, keluarga yang ingin punya anak "silahkan sesuai kemampuan kita," imbuhnya.
Yusrizal menyebutkan, BKKBN hanya memberikan Edukasi. Bahwasanya usia paling sehat bagi ibu melahirkan adalah 20 - 35 tahun, di bawah itu atau lebih angka kematian sangat besar tecatat 360 orang setiap tahunnya.
Untuk itu melalui BKKBN yusrizal mengajak untuk ikut menjadi peserta KB sesuai dengan kesehatan. Hindari 4 T, Terlalu muda melahirkan, Terlalu Tua melahirkan, Terlalu banyak melahirkan, dan Terlalu dekat jarak melahirkan.
"Terkait percepatan penurunan Stunting ini adalah proses gagal tumbuh karna kekurangan gizi kronis dan infeksi berulang, gagal tumbuh pada organ tubuh," katanya.
Yusrizal mengajak program 1.000 kehidupan pertama, dengan memperkenalkan aplikasi elektronik, siap nikah, siap hamil, aplikasi tersebut menjelaskan bagaimana mempersiapkan kehamilan.
Baca Juga: Cegah Banjir, Pemdes Tabuyung Normalisasi Parit Sepanjang 6.000 Meter
"BKKBN mengajak melakukan kunjungan kepada calon ibu ke Puskesmas, agar di lakukan perbaikan-perbaikan gizi, oleh sebab itu diharapkan 3 bulan sebelum menikah mendapatkan pendampingan dari BKKBN, tim keluarga TPK yang ada di setiap Desa Kelurahan," pungkasnya Yusrizal.
Diakhir kegiatan ini, acara ditutup dengan luky draw yang di ikuti 300 peserta yang hadir membuat acara semangkin meriah. (Alvian Detaksumut)