Ganjarian Talk Sukses Digelar, Ganjar Capres Idola Gen Z ?

- 14 Oktober 2023, 12:29 WIB
Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2023 Ganjar Pranowo (tengah depan) menyapa dan berfoto dengan mahasiswa usai mengisi Kuliah Kebangsaan di Fisip Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023). Kuliah Kebangsaan Fisip UI tersebut mengambil tema Hendak ke Mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa.
Gubernur Jawa Tengah periode 2013-2023 Ganjar Pranowo (tengah depan) menyapa dan berfoto dengan mahasiswa usai mengisi Kuliah Kebangsaan di Fisip Universitas Indonesia, Depok, Jawa Barat, Senin (18/9/2023). Kuliah Kebangsaan Fisip UI tersebut mengambil tema Hendak ke Mana Indonesia Kita? Gagasan, Pengalaman dan Rancangan Para Pemimpin Masa Depan. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/rwa. /YULIUS SATRIA WIJAYA/ANTARA FOTO

DETAKSUMUT.ID - Ganjarian Talk episode "Capres Idola Gen Z: Spill Hasil Survey" sukses digelar pada hari Jumat, 13 Oktober 2023 di Rumah Ganjar Jalan Brawijaya VIII nomor 6 Pulo Kebayoran Baru Jakarta Selatan. Acara ini dihadiri oleh puluhan barisan komunitas relawan pendukung Ganjar Pranowo yang datang dari berbagai penjuru Jabodetabek.

Episode ini, dihadiri oleh Program Manager Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Saidiman Ahmad, Ketua Umum ExtravaGanjar Adi Adrian, dan Praktisi Komunikasi sekaligus Akademisi Diah Ayu Permatasari sebagai panel narasumber, dan dimoderatori oleh Komandan Regional Kalimantan Komnas Ganjarian Spartan Odie Krisno.

Acara bincang dibuka dengan pemaparan angka angka-angka statistik hasil survey oleh Saidiman Ahmad.

Baca Juga: Berpengalaman di Berbagai Organisasi, Doli Putra Siap Bawa Kemajuan untuk Pemuda Muhammadiyah Sumbar

Saidiman memaparkan hasil temuan surveynya. Beberapa poin pokok dari hasil survei menunjukan, di antara tiga nama, Ganjar menjuarai hati pemilih senior dan Gen Z. Dengan simulasi dua nama, Prabowo memang masih lebih unggul dibandingkan Ganjar. Tapi tidak signifikan, karena masih dalam rentang Margin of Error. Dengan simulasi 4 nama (Ganjar, Prabowo, Anies, Airlangga), Ganjar dipandang paling mungkin melanjutkan program Jokowi.

"Ganjar masih punya kekuatan untuk menaikkan elektabilitas. Dalam survei terakhir, terdapat Porsi Swing Voters sebesar 30%. Ini adalah peluang besar bagi semua capres yang bertanding. Dan tentunya, peluang terbesar ada di Ganjar mengingat, hingga saat ini, baru 84% dari populasi Gen Z yang mengenal Ganjar. Sedangkan, nama Prabowo sudah mencapai 100% yang mana sudah tidak bisa dioptimalkan lagi," ujarnya.

"Temuan lainnya menyebutkan, Pada efek ketersukaan, Ganjar unggul dengan selisih di atas margin of Error dibandingkan Prabowo. Ditambah lagi, Pendukung kuat Ganjar mencapai 69% jauh melebihi pendukung kuat Prabowo mau pun Anies," sambungnya.

Dalam survei, disoroti juga statistik sampel populasi di Jawa Timur. Pasca deklarasi Anis-Muhaimin, suara Anis-Muhaimin hanya mendapatkan 14%, sementara Ganjar malah dapat 44%.

Secara garis besar, angka statistik yang dipaparkan oleh Sadiman Ahmad menunjukkan bahwa siapapun yg dipasangkan dengan Ganjar, tidak mengubah pengaruh besar terhadap suara Ganjar.

Pada sesi Diah Ayu Permatasari, dipaparkan bentuk komunikasi yang paling efektif untuk menjangkau kelompok pemilih Generasi Z. Dalam paparannya Diah Ayu menyebutkan bahwa Generasi Z memiliki kecenderungan memberi prioritas yang dominan untuk kebutuhan emosional dan psikologis.

"Generasi Z sangat concern pada hal-hal yg sesuai dengan nilai-nilai mereka. Dengan demikian, Media sangat bisa digunakan untuk mengubah preferensi swing voters dari Generasi Z ini. Generasi Z adalah generasi yang sangat mudah dipengaruhi oleh Patron dan Influencer. Untuk itu, mengoptimalkan peran influencer kalangan Gen Z memiliki dampak yang besar," ujarnya.

Baca Juga: Pria Ditemukan Tewas di Aliran Sungai Langkat, Kepolisian Melakukan Penyelidikan Mendalam

Dalam paparannya juga disebutkan alasan Ganjar unggul di mata Generasi Z. Salah satu alasannya adalah, Ganjar berhasil memikat Gen Z karena secara fisik, sosok Ganjar memang terbilang menarik di mata Generasi Z. Selain itu, aktivitas Ganjar juga menarik hati Generasi Z untuk selalu mengikuti.

"Penampakan secara fisik dan Interaksi Pak Ganjar yang jauh lebih intens dengan publik dan netizen, adalah modal yang dapat lebih dioptimalkan untuk meraup ceruk Swing Voters," katanya.

Tiba di bagian Adi Adrian, Adi menceritakan pesona Ganjar di kalangan seniman dan budayawan yang kemudian mendorong mereka untuk berhimpun hingga terbentuk relawan extravaganjar. Extravaganjar bukan sekedar barisan pragmatis untuk memenangkan Ganjar saja. Tapi, juga turut serta merumuskan desain ekonomi kreatif dengan "Tim Delapan" nya.

Menanggapi ceruk kelompok Generasi Z yang memiliki cara pikir yang sangat berbeda dibandingkan dengan kelompok Milenial atau pun Babby Boomers, ExtravaGanjar menyediakan wadah EXVG-Youth sebagai ruang bagi kelompok Generasi Z untuk menciptakan kreasi-kreasi di bawah payung Extravaganjar.

Dalam sesi interaksi antara Narasumber dan Audiens, Salah satu audiens di ruang zoom mengajukan pertanyaan tentang mengapa Ganjar unggul di antara Generasi Z dibandingkan dengan capres lain. Saidiman Ahmad menjawab bahwa Pertama, Karena Ganjar pintar berkomunikasi, bisa menjelaskan secara sederhana. Salah satu contohnya, Hal itu terlihat dari bagaimana Ganjar bisa berinteraksi dengan mahasiswa di UGM.

Kedua, Ganjar dinilai paling mampu untuk melanjutkan program Jokowi. Generasi Z mampu melihat ini karena mereka bisa mendapatkan informasi yg lebih bebas dan lebih terbuka tanpa penyaring. Generasi Z adalah generasi yang memiliki kemampuan untuk melakukan riset dan pencarian sendiri dengan gawai yang selalu ada di tangan.

Salah satu audiens lain dari relawan Kibar Kebangsaan juga turut memberi tanggapan dalam sesi interaksi ini dengan pokok pikiran bahwa Generasi Z bukan tidak suka politik. Tapi, mereka hanya tidak suka kebencian atau pun pendiktean. Maka bentuk ajakan kepada Generasi Z adalah dengan memberi ruang berkreasi dan berdiskusi. Selain itu, penyelenggaraan pelatihan kebangsaan untuk menanamkan nilai patriotisme dan nasionalisme dalam format yang kekinian dinilai mampu membentuk mental Generasi Z untuk menjadi sosok patriot dan nasionalis seperti karakter pada umumnya barisan pendukung Ganjar.

Salah satu audiens lain dari Spartan Ganjarian mengajukan pertanyaan tentang strategi paling tepat untuk sebagian dari kelompok Generasi Z yang tidak bisa didikte dan memiliki kecenderungan apolitis. Menjawab pertanyaan tersebut, Adi Adrian mengatakan bahwa, Generasi Z adalah pecinta yg otentik. Memang tidak bisa didikte. Untuk menjangkau sebagian dari kelompok tersebut, Strategi Ganjar selama ini dengan memperbanyak interaksi, baik secara daring maupun luring, sudah benar.

Diah Ayu menambahkan bahwa untuk menjangkau sebagian dari kelompok Generasi Z tersebut, diperlukan interaksi secara fisik. Untuk itu perlu dibuatkan momentum-momentum perjumpaan secara langsung.

"Saat ini harus diakui, belum ada role model politik seperti Bung Hatta atau pun Bung Karno. Itulah sebabnya, banyak kalangan Generasi Z yg apatis terhadap politik. Karena di dalam asumsi mereka, politik identik dengan manipulasi dan korupsi," jelasnya.

Tidak ketinggalan, Saidiman Ahmad juga menambahkan bahwa sebetulnya Generasi Z bukan apatis politik. Tapi, mungkin informasi belum sampai kepada mereka. Ganjar adalah representasi dari cinta NKRI dan anti Intoleransi.

"Jika informasi ini sampai, mungkin akan mampu mengubah pandangan apolitis mereka," jelasnya.

Baca Juga: Palestina: 1.843 Tewas di Gaza dan 7.138 Terluka Akibat Serangan Israel

Menjelang akhir acara Kang Sobari, sosok budayawan senior menyampaikan sebuah pernyataan penutup yang berisi pesan agar seluruh elemen pendukung Ganjar harus lebih kreatif dalam mengawal ideologi bangsa yg saat ini diwakili oleh Ganjar.

Acara ditutup dengan penyerahan penghargaan kepada masing-masing narasumber.

Editor: Fauzaki Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah