Muslimat NU Dukung Prabowo - Gibran, Ketum DKMN Kiai Mujib Berikan Peringatan Keras Ke khofifah

8 Desember 2023, 23:19 WIB
Ketua Umum Dakwah Kiai dan Mubaligh Nusantara (DKMN) KH. Mohammad Abdul Mujib atau sering disapa Kiai Mujib /Detaksumut/Dok. Istimewa /

DETAKSUMUT.ID - Ketua Umum Dakwah Kiai dan Mubaligh Nusantara (DKMN) KH. Mohammad Abdul Mujib atau sering disapa Kiai Mujib memberi peringatan keras kepada Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU ibu Khofifah Indar Parawansa karena telah menggunakan jabatan untuk memberikan dukungan penuh kepada paslon capres cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka.

Dukungan Khofifah kepada Prabowo Gibran disampaikan pada saat acara deklarasi mendukung pasangan capres cawapres nomor urut 2. Muslimat NU Jawa Timur menilai Prabowo Gibran lah yang fokus mengedepankan kepentingan santri.

Baca Juga: Sikapi Muslimat NU Deklarasi Dukung Capres, Leader Nahdliyyin United Minta PBNU Berikan Teguran

"Saya melihat Prabowo pemimpin yang fokus mengabdikan dirinya hanya kepentingan santri sehingga sangat layak Muslimat NU Jatim menangkan pada Pilpres 2024," kata koordinator Muslimat NU Jawa Timur Ratna Hidayati Ningsih pada Kamis, 7 Desember 2023.

Kiai Mujib dalam kritikannya tersebut mempertahankan apakah Prabowo Gibran benar mementingkan kebutuhan santri. Selain itu ia juga mempertahankan apakah keluarga Prabowo Gibran aktif dalam salah satu Banom NU.

Baca Juga: Besok Capres Prabowo Kunjungi Sumbar, Ini Agendanya

"Masak iya sih, Prabowo Gibran mementingkan kebutuhan santri, santri yang mana? Apakah Prabowo Gibran tahu seluk beluk kehidupan Santri. Apakah pernah mondok di pondok pesantren. Bagaimana pandangan Prabowo tentang santri selama ini. Apakah Prabowo faham tentang seluk beluk pesantren. Apakah keluarganya Prabowo dan Gibran aktif di salah satu banom NU, seperti Muslimat. Ditanya tentang ke NU an saja Prabowo Gibran tidak faham kok bisa-bisanya Muslimat NU menyanjung Prabowo," ujar Kiai Mujib

"Penilaian yang salah. Apa mereka tidak pernah tahu rekam jejak Prabowo. Rekam jejaknya telah melukai hati masyarakat Indonesia. Bagaimana tidak Prabowo dan masa lalunya telah banyak diketahui masyarakat," tegas Kiai Mujib

Baca Juga: Prabowo Besok Kunjungi Sumbar, Salah Satu Agenda Santuni Korban Erupsi Gunung Marapi

Kiai Mujib menyebut penilaian Muslimat NU Jawa Timur yang memihak Prabowo karena mereka tidak tahu atau pura-pura tidak tahu. Kasus HAM yang dilakukan oleh Prabowo tidak boleh dilupakan harus segara diungkap. Atas deklarasi Muslimat NU Jawa Timur kepada capres cawapres no 2, telah melukai hati Kiai-Kiai dan Mubaligh Nusantara. Bagaimana tidak kalau Prabowo jadi Presiden apakah nanti bisa jadi imam sholat.

"Kenapa Muslimat NU mendukung capres cawapres yang tidak punya sejarah terhadap perkembangan NU, tidak punya sejarah dengan kedekatan NU dan tidak pernah berjuang untuk NU. Ada apa dengan Muslimat NU?," jelas Kiai Mujib dengan geram.

"Muslimat NU itu bukan milik pribadi bu Khofifah, milik saudaranya atau keluarga besarnya. Muslimat NU milik seluruh warga Nahdliyyin khususnya ibu-ibu warga Nahdliyyin yang berusia 40 tahun ke atas," kata Kiai Mujib.

Baca Juga: Inspiratif! Ini Cerita Nucha Bachri dan Ario Pratomo Terapkan Self-Care di Shopee 12.12 Birthday

Kalau ini dibiarkan, lanjutnya, maka akan fatal akibatnya. Orang yang tidak pernah membesarkan NU didukung oleh Muslimat NU, salah satu banom yang dibawah PBNU.

"Saatnya PBNU jangan diam melihat situasi ini. Ketua Umum PBNU untuk menegur dan memberi sanksi kepada Ketua Umum Pengurus Pusat Muslimat NU yang telah menggunakan organisasi di bawah banom NU untuk mendukung paslon capres cawapres Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka," katanya.

Muslimat NU, lanjutnya, sama seperti banom-banom lainnya di bawah komando PBNU. Katanya, kalau ibu Khofifah tidak ijin ke Ketua Umum PBNU, seharusnya Gus Yahya menegurnya.

Baca Juga: Kalangan Musisi Ciptakan Lagu Dukungan Untuk Ganjar - Mahfud

"Karena Gus Yahya selalu wanti-wanti, lembaga banom di bawah PBNU tidak boleh digunakan untuk aksi dukung mendukung capres cawapres dan semua harus sepakat begitu," pungkasnya.

Editor: Fauzaki Aulia

Tags

Terkini

Terpopuler