Gara-gara Kulit Bentol Digigit Nyamuk, Pengacara Protes ke Pj Gubernur DKI Jakarta

- 18 Agustus 2023, 22:55 WIB
Ilustrasi gigitan nyamuk pada kulit manusia
Ilustrasi gigitan nyamuk pada kulit manusia /Detaksumut.id/Istimewa/

DETAKSUMUT.ID - Sudah dua bulan terakhir gerombolan nyamuk muncul dan menyerang penduduk di wilayah Kecamatan Pasar Minggu dan sekitarnya. Tak terkecuali kelurahan Cilandak Timur yang tiap hari dilanda cuaca panas dan kering.

Ketua Advokat Merdeka Pembela Rakyat (AMPERA), Muhammad Mualimin SH MH mengeluhkan banyaknya nyamuk agresif, yang makin terasa ganas saat malam hari hingga mengganggu tidur dan istirahat segenap warga Cilandak Timur.

Pria yang berprofesi sebagai Pengacara dan tinggal di Pedurenan, lebih tepatnya Jalan Madrasah II, Gang Opek itu, jengkel hingga melayangkan protes ke Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono yang sudah lama tidak melakukan fogging guna memberantas tumbuh kembang nyamuk, padahal hal itu ditekankan jelas dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2007 tentang Pengendalian Penyakit DBD.

''Gara-gara banyak nyamuk di alam Cilandak Timur saya susah tidur dan kesehatan terganggu. Mestinya negara ini melalui Pemdanya dapat menciptakan kota yang nyaman dan layak untuk ditinggali. Kapan fogging lagi? Saya takut masyarakat kita kena DBD ini,'' kata Mualimin kepada DetakSumut.id di Jakarta, Jumat, 18 Agustus 2023.

Dari kondisi tersebut, ucap Mualimin, pihaknya mempertanyakan fungsi dan peran negara dalam tugasnya menciptakan kehidupan rakyat yang bahagia, sentosa, dan melindungi dari apapun yang dapat mengganggu kehidupan warga bangsa, termasuk dari serangan nyamuk.

''Dimana peran negara? Kenapa pemerintah diam saja padahal warganya tiap malam diganggu dan disakiti ribuan nyamuk? Kulit saya bentol-bentol ini. Dinas terkait kapan bergerak? Saya mewakili perasaan warga sudah tidak kuat menghadapi ini semua. Hidup di Jakarta Selatan sungguh berat,'' ujarnya.

Selain itu, mantan Aktivis HMI Jakarta ini juga berharap Pemerintah provinsi DKI Jakarta merekayasa cuaca agar hujan dapat turun segera sehingga meminimalisir dampak cuaca panas yang menyengat setiap harinya.

''Dengan teknik rekayasa cuaca, pemerintah mestinya bikin hujan sehingga warga Jakarta tidak terlalu kepanasan. Kalau suhu ekstrem ini berlangsung tanpa jeda, saya takut orang Jakarta terpanggang dan pada jatuh sakit. Kalau kesehatan warga menurun, yang rugi juga negara karena produktivitas ekonomi dan jasa suatu kota menurun,'' pungkasnya.

Editor: Abdul Rahim Daulay


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah