Polemik 'Panglima Santri', Tokoh Muda NU Ini Sindir Cak Imin dan Dukung PBNU

- 9 Agustus 2023, 15:14 WIB
Fadhlur Rahman Ahsas (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kanan).
Fadhlur Rahman Ahsas (kiri) dan Muhaimin Iskandar (kanan). /Detaksumut/ist/

DETAKSUMUT.ID - Ketegangan nampaknya terus berlangsung antara Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) dengan Ketua DPP PKB Muhaimin Iskandar. Apalagi setelah pengangkatan panglima santri NU menjadi penanda dimulainya rangkaian kolosal peringatan Hari Santri Nasional. Tahun ini, peringatan tersebut berpusat di Surabaya.

Penobatan Panglima Santri NU tahun 2023 dilakukan oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) kepada Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Kota Surabaya Habib Umarsyah. Sejogjanya, penobatan Panglima Santri NU adalah gelar tahunan yang diserahkan oleh PBNU. Tiap tahunnya, Panglima Santri NU mengalami pergantian.

Saat ini, Habib Umarsyah menjabat sebagai ketua di PBNU. Ia mendapat tugas khusus untuk mengkonsolidasikan seluruh santri se-Indonesia.

Penobatan itu menjadi buah bibir apalagi banyaknya baliho, spanduk dan sebutan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar atau Cak Imin dengan embel-embel "panglima santri" mendapat banyak kritikan dari berbagai pihak.

Tak luput kritikan pedas itu dari Tokoh Muda Nahdlatul Ulama Sumatera Barat Fadhlur Rahman Ahsas, bahwa Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar hendaknya menyudahi memakai embel-embel panglima santri itu. Pasalnya terlalu politis dan memaksakan diri untuk besar di kalangan santri.

"Sudahilah dengan memakai embel panglima santri, toh itu tidak mewakili kami dari para santri, sangat maksa jadi besar dan mendapatkan tempat dihati santri. Jelaslah, itu pemakaiannya, bajunya saja politik yo pasti embel embel politis dan sarat akan mafsadatnya," terang Fadhlur Rahman Ahsas yang juga pernah nyantri lima tahun di Jawa Timur pada Rabu, 9 Agustus 2023.

Ditegaskan Fadhlur, yang juga Sekretaris PCNU Kabupaten Sijunjung, sangat mendukung kegiatan penobatan yang dilakukan PBNU, ini adalah upaya memperjelas tugas dan amanah yang dilakukan oleh sosok yang diamanahi sebagai Panglima Santri.

"Saya sangat mendukung penobatan yang dilakukan PBNU siapa yang mendapatkan tugas sebagai panglima santri, kendatipun sebutan panglima santri tersebut tidak punya legitimasi kekuasaan formal terhadap orang-orang yang memakainya. Yah paling tidak PBNU mencoba mencegah orang yang akan mengkerdilan kaum santri dengan sebutan panglima santri," terang Cicit ulama tarekat Satariah Syech Abdurrahman.

Terakhir, yang diacap disapa Gus Lur sangat berharap tahun 2023-2024 Panglima Santri Habib Umarsyah bisa mengkonsolidasikan kekuatan santri seluruh Indonesia dan meningkatkan kepedulian terhadap kemajuan pendidikan dan taraf hidup para santri serta bisa tegak lurus bersama PBNU untuk merawat jagad dan membangun peradaban.

“Harapan saya kepada panglima santri Habib Umarsyah, selaku ulama yang terpusat dikota santri, bisa mengkonsolidasi untuk kemajuan para santri baik secara ilmu dan tindakan serta tegak lurus "samikna watokna" kepada PBNU dalam membangun peradaban. Pastinya untuk membangkitkan nilai-nilai kepahlawanan di kalangan santri seluruh Indonesia," pungkas Fadhlur.

Editor: Fauzaki Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x