Kisruh OTT Basarnas, Pimpinan KPK Dapat Kritikan Pedas

- 30 Juli 2023, 16:10 WIB
Abraham Samad (kiri), Novel Baswedan (tengah) dan Fery Amsari (kanan)
Abraham Samad (kiri), Novel Baswedan (tengah) dan Fery Amsari (kanan) /Wikipedia /

DETAKSUMUT.ID - Sikap Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menyalahkan penyelidik dalam kisruh Operasi Tangkap Tangan (OTT) di Basarnas menuai kritikan pedas dari berbagai pihak. Kritikan tersebut tertuju setelah salah satu Wakil Ketua KPK, Alexander Marwata tiba-tiba mengumumkan Marsdya TNI Hendri Alfiandi menjadi tersangka, lalu beberapa waktu kemudian dianulir oleh sesama wakil ketua KPK, Johanis Tanak dan menyebut penyelidik khilaf.

Salah satu yang ikut berkomentar adalah Mantan Ketua KPK, Abraham Samad. Ia menilai KPK saat ini sangat memalukan dalam penanganan kasus suap yang menyeret Kepala Basarnas, Marsdya TNI Hendri Alfiandi tersebut.

"Apa yang dilakukan pimpinan KPK dan ada kesan mempermasalahkan teman-teman penyelidik dan penyidik ini menurut saya sesuatu yang sangat dungu dan memalukan," ujar Abraham Samad pada Sabtu, 29 Juli 2023.

Ia menilai tiap penetapan tersangka merupakan keputusan yang telah diputuskan bersama oleh para pimpinan KPK dan pimpinan KPK lah yang harus bertanggungjawab. Sebagai bentuk pertanggungjawaban, katanya, para pimpinan KPK harus mengundurkan diri imbas kekisruhan di kasus OTT Basarnas tersebut.

"Tidak ada anak buah yang salah di KPK karena prosedur datang dari bawah dan diputuskannya di tingkat pimpinan. Menurut saya, kala ada kekeliruan, itu yang tanggung jawab pimpinan KPK. Salah satu bentuk tanggung jawab yang dilakukan pimpinan KPK, dia harus mundur dong, bukan Direktur Penyidiknya, tapi pimpinan KPK-nya yang harus mundur. Itu bentuk pertanggungjawaban dari mereka sebenarnya. Apa yang terjadi sekarang ini sesuatu yang tidak pernah terjadi sebelumnya dan ini sangat memalukan. Ini menggambarkan betapa tidak profesionalnya pimpinan KPK dalam menangani kasus-kasus," tuturnya.

Senada, mantan penyidik senior KPK, Novel Baswedan juga melancarkan sindiran tajam kepada pimpinan KPK. Ia menyoroti sikap ketua KPK yang asik main badminton saat penangkapan Kabasarnas tersebut. Novel menyebut Firli memiliki "ilmu ninja" karena cenderung menghilang saat situasi sulit.

"Firli ini selain bermasalah, dia juga punya ilmu ninja, akan menghilang disaat sulit," tulis novel dalam cuitannya di Twitter.

Novel Baswedan pun mengajukan pertanyaan retoris terkait kemampuan KPK dalam menangani kasus yang sebenarnya mudah. "Lalu KPK mau tangani kasus-kasus mudah saja?," tanyanya dalam cuitannya.

Terakhir, Novel Baswedan melancarkan kritikan tajam kepada Firli Bahuri sebagai ketua KPK saat ini dimana ia menggunakan perumpamaan sapu yang kotor dan rusak untuk menggambar kepemimpinan Ketua KPK tersebut.

Halaman:

Editor: Fauzaki Aulia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah