Network
Wali Kota dr Susanti juga mengatakan dalam pembahasan, “untuk membangun Pabrik Green Resource Manufacturing, apakah ada kriteria-kriteria, dan Standart Operasional Prosedur, untuk dipenuhi dalam kolaborasi mengatasi sampah dan membangun Pabrik.
Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani, Sp.A akan melakukan Kerjasama dengan Investor yang tergabung dalam Pengusaha Indonesia Tionghoa (INTI) dan Dato’ Seri Abdul Rahman Maidin selaku Executive Chairman Pensutra Alliance, guna membangun Pabrik Pengelolaan Sampah di Daerah TPA Tanjung Pinggir Kecamatan Siantar Martoba Kota Pematang Siantar.
“Saya berharap, nantinya ini akan dibahas secara mendalam, Pemerintah juga sangat berterima kasih atas kedatangan langsung ke Kota Pematang Siantar. Diskusi-diskusi lanjutan akan kita lakukan,” tandas dr Susanti.
Sebelumnya pada bulan Juli, Keseriusan Pemko Pematang Siantar tampak, dilakukan dengan melakukan Peninjauan bersama Investor di TPA Tanjung Pinggir, Senin (17/8/2023). Pukul 11.00 Wib.
Berdasarkan data, Sampah di Kota Pematang Siantar berkisar Minimum 120 Ton sampai 150 Ton sampah.
Wali Kota Pematang Siantar dr Susanti Dewayani SpA bersama Jajaran OPD Pematang Siantar menyambut kehadiran Pengurus INTI Pusat dan Pengurus INTI Kota Pematang Siantar bersama Dato’ Seri Abdul Rahman Maidin selaku Executive Chairman Pensutra Alliance yang berasal dari Malaysia dalam rangka berkolaborasi dalam mengatasi persoalan sampah yang dapat memberikan nilai ekonomi untuk Kota Pematang Siantar.
Pertemuan ini merupakan tindaklanjut terkait permasalahan dan persoalan sampah yang harus di kelola dengan baik di Kota Pematang Siantar. Pertemuan dilaksanakan di Lantai II Balai Kota, Jum’at (25/8/2023).
Hal ini agar mempercepat dalam mengatasi Permasalahan Sampah di Kota Pematang Siantar dengan sistem sustnainable (berkelanjutan). Investasi dan Kolaborasi tersebut akan memberikan kontribusi yang akan dibantun Pabrik Green Resource Manufacturing.
Pabrik Green Resource Manufacturing akan menghasilkan kompos dan energi, yang dapat dipergunakan untuk mesin diesel untuk industri, bahkan untuk bahan pangan hewan untuk pengolahan hasil sampah organik.
“Teknologi ini sudah direalisasikan di Kota Rayong, Bangkok dan Penang, Malaysia,” katanya.
