Ketua PW GP Ansor Sumbar Bergelega Menyampaikan Resolusi Jihad Santri Bak Bung Tomo Dalam Berpidato

- 22 Oktober 2023, 13:00 WIB
Dr. Rahmat TK Sulaiman Ketua PW GP Ansor Sumatera Barat Berpidato Bak Gelegar Bung Karno
Dr. Rahmat TK Sulaiman Ketua PW GP Ansor Sumatera Barat Berpidato Bak Gelegar Bung Karno /Detaksumut/ Dok. Istimewa/

DETAKSUMUT.ID - Hari Santri Nasional atau HSN, diperingati setiap tahun pada 22 Oktober. Dasar penetapan tanggal tersebut mengacu pada kejadian 22 Oktober 1954 silam. Kala itu, KH. Hasyim Asy’ari menyampaikan tentang resolusi jihad.

Dengan itu, peringatan HSN 2023, Apel Hari Santri Nasional 2023 sangat khidmat dilaksanakan oleh Pimpinan Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat pada hari Minggu 22 Oktober 2023 di Pondok Pesantren BustanulnYaqin Padang Pariaman.

Sungguh khidmat upacara yang dipimpin oleh Ketua PW GP Ansor Dr.Rahmat Tk Sulaiman MM, nampak barisan ratusan para santri dengan rapi dan indah memakai kain sarung peci dan surban yang terslempang dipundaknya.

Baca Juga: HSN 2023 PW GP Ansor Sumbar Membaca 1000 Ribu Sholawat Nariyah Bersama Ratusan Santri

Ketua PW GP Ansor sebagai Inspektur Upacara memeriksa pasukan
Ketua PW GP Ansor sebagai Inspektur Upacara memeriksa pasukan


Ketua PW GP Ansor Sumatera Barat, yang acap disapa Buya Rahmat saat berdiri dengan memakai jaket Ansor dan sarung putih, sangat gagah dan beribawa berdiri dikawal Banser dalam menyampaikan amanat upacara. Dengan suara bergema bak Bung Tomo berpidato dalam bentuk semangat santri, sebagai berikut bidatonya:

Assalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh

Hadirin peserta upacara yang saya hormati, seperti yang sudah kita ketahui pelaksanaan upacara Hari Santri Nasional 2023 mengingatkan kita terhadap sejarah perjuangan ulama-santri di masa lalu. Bahkan, perjuangan ini dianggap sebagai hari penting ketika Presiden Joko Widodo melalui Keputusan Presiden Nomor 22 Tahun 2015 menetapkannya sebagai sebuah peringatan. Hingga saat ini, kita dapat melihat bagaimana sejarah tersebut diingat dan dirayakan setiap tahunnya pada 22 Oktober.

Para peserta upacara yang saya sanjungi, penetapan ini tentu tidak serta merta dibuat untuk mengingat sejarah saja. Lebih dari itu, kenangan tentang sosok tokoh-tokoh bangsa pada masa pasca kemerdekaan perlu kita ingat juga. Sebagai bentuk penghormatan sekaligus rasa syukur, pahlawan yang berjihad kala itu berhasil membawa kita ke masa tenteram sekarang. Nama-nama seperti KH. Hasyim Asy’ari, H.O.S Cokroaminoto, KH. Ahmad Dahlan, Maria Josephine Walanda, dan lain-lainnya patutnya kita kenang. Mereka telah berjuang demi masa depan, melawan penjajah yang ingin mendapatkan kembali tanah air yang saat itu sudah menyatakan merdeka.

Baca Juga: Jelang Hari Santri, Kaesang Diangkat Jadi Santri Kehormatan Ponpes Gedongan Cirebon

Peserta upacara sekalian, resolusi jihad yang telah ditanamkan pada masa lalu sekali lagi harus kita syukuri. Kemerdekaan yang ingin direnggut dipertahankan dengan metode jihad fi sabilillah. Terlepas dari berbagai tokoh lain, para kiai serta santri-santrinya ikut menghalau pergerakan bangsa asing sehingga kemerdekaan dapat dipertahankan. Bukan hanya mempertahankan diri, namun bergerak maju untuk mengusir mereka semua. Kobaran semangat pun dapat terlihat dari berbagai gerakan di seluruh Indonesia.

Para peserta upacara yang saya hormati, sejarah ini ternyata membawa persatuan bukan hanya di dalam satu kelompok agama saja. Akan tetapi, berhasil menyatukan seluruh golongan, kalangan, ras, atau mereka yang memiliki latar belakang berbeda-beda. Salah satunya termasuk perbedaan yang berkaitan dengan keyakinan.

Baca Juga: Siswa MAN IC Tapanuli Selatan Melakukan Pengabdian Masyarakat Pelajar untuk Desa ‘’Moderasi Sejak Dini”

Dengan begitu, kita sepatutnya bisa mensyukuri pengadaan peringatan Hari Santri Nasional 2023 ini. Bukan hanya melihat dari sisi agama Islam untuk para kiai dan santri, tapi juga melihat bagaimana semua kalangan kala itu bergerak mencapai kesatuan Indonesia. Mari kita satukan kebersamaan atas nama Indonesia, memajukan negeri agar dapat berkompetisi di dunia global. Berbeda dari perjuangan perang masa lalu, kini ada beragam hal yang dapat kita lakukan untuk kemajuan Indonesia. Baiknya dengan mengingat sejarah perjuangan tersebut, kita dapat percaya diri untuk menghadapi dunia dinamis di masa depan.

Dalam agenda ini dihadiri para Pengurus Wilayah Gerakan Pemuda Ansor Sumatera Barat, Satuan Barisan Asnsor Serbaguna dan juga para Asatidz serta pimpinan Pondok Pesantren Bustanul Yaqin Padang Pariaman.

Editor: Fahmi


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah