Network
DETAKSUMUT.ID - Wali Kota Pematang Siantar dr. Susanti Dewayani Sp.A menutup kegiatan Pelatihan Konvensi Hak Anak dihadapan 150 Peserta di ruang serbaguna . Kamis, (16/11/2023).
Dalam arahannya, Wali Kota dr. Susanti menyampaikan bahwa, “saat di Jakarta, pada hari selasa yang lalu,kami menghadiri rangkaian dari hari ibu yang harusnya jatuh pada tanggal 22 Desember namun dimajukan karena pada saat 22 Desember kebetulan masa kampanye sehingga tidak bisa mengerahkan begitu banyak orang dan akhirnya proses ataupun rangkaian hari Ibu itu dimajukan mulai hari Selasa dan akan diikuti peringatan hari Ibu perwilayah begitu infonya,” sebut dr Susanti.
“Hadir juga bersama Menteri P3A Bintang Puspayoga, di situ juga beliau menekankan adanya Kota Layak Anak. Sebenarnya kemarin juga saya sampaikan kepada bapak-ibu yang hadir bahwa pemerintah kota Pematang Siantar sudah melakukan segala sesuatunya untuk pemenuhan hak-hak anak. Namun masih sendiri-sendiri. Dinas Sosial P3A melakukan, Dinas kesehatan melakukan dari PPKB juga melakukan. Belum terorganisir, belum terintegrasi dan akhirnya melalui Dinas Sosial P3A dan inilah hasilnya,” jelas dr Susanti.
Saya ucapkan terima kasih, sambung dr Susanti, untuk para bapak-ibu peserta yang sudah dua hari berturut-turut hadir. Kami ucapkan terima kasih juga kepada bapak-ibu narasumber yang telah memberikan bimbingan dan arahan. Sudah banyak sekali bapak-ibu narasumber membangkitkan semangat kami, sehingga akhirnya di waktu yang akan datang Kota Pematang Siantar akan mendapatkan sebutan Kota Layak Anak.
“Anak merupakan pondasi dan modal. Sebagai tunas bangsa, anak-anak ini adalah sebagai penerus bangsa yang nanti akan menjadi pemimpin-pemimpin bangsa ini tentunya generasi yang akan datang merekalah yang akan melanjutkan kepemimpinan ini sehingga hak-hak anak ataupun pendidikan anak dan segala sesuatunya harus kita persiapan sejak dini,” tegas dr Susanti.
Wali Kota dr Susanti juga menyinggung banyaknya kasus yang dialami oleh anak.
“Seperti kekerasan dalam rumah tangga, kemudian pelecehan seksual, kasus stunting, perkawinan anak atau perkawinan dini, penelantaran anak dan lain sebagainya,” ungkapnya.
Diharapkan, kata dr Susanti, menjadi fokus kita bersama untuk mengambil langkah yang strategis untuk mengurangi preseden buruk masa sosial anak yang tengah terjadi.
“Melalui pelatihan konvensi hak anak yang telah dilaksanakan dua hari ini, kiranya dapat membangunkan kesadaran kita bersama bahwa anak memiliki hak yang sama dengan orang dewasa. Anak berhak hidup layak mendapatkan lingkungan sosial dan psikologi yang sehat dilindungi dari ragam ancaman dan mendapatkan kasih sayang lewat program kegiatan yang dilakukan oleh semua pemangku kepentingan. Menuju kota layak anak untuk mewujudkan Kota Siantar yang Sehat, Sejahtera, dan Berkualitas menuju Siantar Bangkit dan Maju,” ajak dokter anak seraya menutup kegiatan.
Kadinsos P3A Pematang Siantar Pardomuan Nasution menyampaikan bahwa telah melakukan pendekatan-pendekatan terus-menerus dari sekretariat yang bertugas terkait.
